Rabu, 14 November 2012

DISKUSI SEJARAH BATAK

DISKUSI SEJARAH BATAK DENGAN SAHALA SIANTURI DAN AMA NIHASIAN SIANTURI.
oleh David Spener Sihombing pada 1 November 2011 pukul 11:31 



  • Sahala Sianturi
    sy bingung apakah kira2 lontung itu ada hubungan dengan keturunan bangsa cina.karena aku buka kamus lon-tung atau mungkin liw atau law-tung Naga dari TimurSukaTidak Suka · · Berhenti Mengikuti KirimanIkuti Kiriman · 27 Oktober jam 23:18 
  • Ama NiHasian SiMatupang Patut diselidiki, karena dahulu abad 14 seorang penjelajah cina bernama Cheng Ho pernah mendarat di pantai barat sumatara dgn ratusan armadanya utk memperbaiki kapal" mereka 
  • Sahala Sianturi antara 1300 th.atau lebih kedatangan rombongan cenderal Ang-ceh atau jenderal kakak di sambut para tetua-tua batak tepatnya di banda aceh sekarang.namun akibat meletusnya gunung toba ke 2 kali.para nenek moyang orang batak pergi meninggal kan tanah batak yaitu aceh sekarang menuju kaki bukit gunung toba yg hancur akibat letusan itu.Dan peradapan manusia di situ semua musnah.akhirnya mereka mumbuat perkampungan baru,dan tidak kembali ke tanah aceh.Bangsa cina lah yg menetap di sana bukti dari itu menyebabkan nama2 daerahnya sampai saat ini berbahasa cina,cntoh.lhoksumaweh,Takengon,meulabuh dll
  • Msh bnyak perdebatan tentang asal-usul bangso batak, kalau memang benar dari cina kenapa budaya cina minim sekali ditemukan dlm masyarakat toba, sya lebih cendrung melihat Nias, mentawai & palembang sbg keturunan cina. Soal nama" kota berbau cina, apa betul bgt atau gmn? Mngkin bisa dibantu arti nama" kota trsbt dlm bhs indonesia 
  • Rico Prasetya Rico wuahahahahaha.....lucu lucu.amang tua/uda...mulai besok aku kalu di tanya orang orang mana bang??..orang cina aku jawab bila perlu orang cina keturunan jepang darah batak lahir di jerman biar makin bingung orang orang....hahahahaha 
  • Rico Prasetya Rico opp....siap komandan...bapa nipaima do au uda simatupang juga siburian no 15
  • Sianturi Amani hasian@:Kalau aceh kemungkinan keturunan cina, tp tidak mutlak karena ada juga bangsa lain yg jajah makanya di buat aceh karena ACEH singkatan dari; Arab, Cina ,Eropa, Hindustan.Kalau palembang; memang ada jg yg bercerita bhw mrk ktrn cina alasannya ada peristiwa di waktu pangeran sriwijaya dl berperang sampai ke cina disana dia bertemu dgn putri raja yg bernama putri palaibang yg pd saat itu sdg hml,krn putri tsb jth cnt kpd pangeran maka dia menuduhkan kpd sriwijaya bhw yg menghamili putri tsb adalah pgrn sriwijaya namun krn putri itu kmbr dan sama'' suka, yg st jg berpura" hml dgn menaruh bantal di prt, tp pgrn mengetahui hal tsb dia tdk trm lalu rj mengadakan saembara klo btl yg satu tdk hml tunjukkan mn yg hml kl pgrn bs menebak mk pgrn berhak plg tampa syarat tp kl salah akan di bnh. Ternyata pgrn menang dan dipun pergi meninggalkan cina namun putri tsb menyusulnya hg smp ke tmpt dn lhirlah anak itu mk pgrn menamainya putra palaibang makanya nama asli palembang bukanlah palembang tp palaibang.
  • Kl nias n mentawai sy kurang tau makasih,
  • Jesco Sianturi Sahala@; kl di lhat dr kamus cina mungkin jg, bagaimana kl kt lihat dgn peristiwa di jawa "LUTUNG" ntr anda bilang keturunan kera donk? Idih g mw ah lottung dibilang keturunan kera karena aku ada di dalam lottung hahahaha. 
  • David Spener Sihombing Ensiklopedia Britania, Gunung Toba meletus sekitar 72000 tahun lalu dimana belum ada peradaban yang diketahui mendiami tanah sekitarnya waktu itu.
    28 Oktober jam 9:18 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Dari perhitungan random, generasi turunan Lontung yang satu generasi dengan Tuan Sorbadibanua sekarang ini baru sekitar 25 Generasi. Ichwal 1 generasi ada yang menyebut 25 thn tapi ada yang menyebut 30 thn. Bila kita ambil 30 thn berarti 25x30 thn = 750 tahun. Yang artinya keberadaan Raja Lontung sekitar thn 1260 an
    28 Oktober jam 9:25 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Bila ditarik dari Referensi Buku Runtuhnya kerajaan Hindu di Sumatra oleh Prof Slamet Mulyana maka menurut tarikh raja2 Singosari, Kertanegara pernah mendirimkan Ekspedisi Pamalau jilid 1 dipimpin oleh Kebo Anabrang. Pada saat itu terjadi perkawinan politik antara Tuan Sorba Dibanua dengan perempuan yang dibawa Ekspedisi tsb yang kita kenal kemudian Boru Basopaet.
    28 Oktober jam 9:30 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Karena ada selisih tahun yang agak besar, kemungkinan yang paling tepat bahwa era Raja Lontung sekitar tarikh Ekspedisi Pamalayu oleh Raden Wijaya dibawah pimpinan Adtyawarman.
    28 Oktober jam 9:33 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎@david:trims atas pencerahanya lae, sya memang pernah dengar jg bahwa expedisi pamalayu ini dicatat dlm kitab NEGARAKERTAGAMA (klo nga slh).
    28 Oktober jam 9:36 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Pada tahun 1393 Gajahmada datang ke hulu Sungai Silau memerangi sisa2 tentera Ekspedisi Pamalayu jilid II tadi yang tidak mau kembali ke Jawa. Mereka mendirikan Kerajaan SILO yang kemudian mereka berbaur dan mengadaptasi marga2 Batak.
    28 Oktober jam 9:38 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Tulang Tuah Nainggolan,....sattabi tulang, unang paseriushu mananggapi....anggap tulang ma nonang kode kopi
    28 Oktober jam 9:42 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Tulang Ama NiHasian SiMatupang, horas..tulang, paraman ni dainang pangintubu, Bona Tulang, Bonaniari nami....data2 lengkap dapat dibaca di Bukku na di ginjang i dan dapat di akses melalui internet.
    28 Oktober jam 9:47 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Dapat juga diakses melalui Buku Mangaraja Parlindungan: Tuanku Rao, Sejarah Batak oleh Batara Sangti...dan ada juga dalam Blog Tarombo Sihombing.
    28 Oktober jam 9:49 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎@david: mauliate atas ma di hatorangan na binahen munaon lae, molo boi nian unang pala martulang hamu tu iba ah, mar lae ma jo hita di parkopian on, hahaha...., dos ma rohatta ate laekku.
    28 Oktober jam 9:51 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Dos ni roha sibahen na saut amang, Dia ma na tau sibahen LAS ROHA...ai pasu2 na godang ima roha na sonang.
    28 Oktober jam 9:54 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing ‎Ama NiHasian SiMatupang, ha....ha...ha...las rohangku, sa alumni do hita hape amang sian STM Negeri Balige. hamu thn 1995 molo ahu 1967.
    28 Oktober jam 9:57 · SukaTidak Suka
  •  Ama NiHasian SiMatupang Bahhhh, ai ido hape ate, mauliate ma lae, ale alumni 1967? Dang salah manurat halak lae?
    28 Oktober jam 10:04 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Pas do i amang hasian paraman ni dainang....tahun 1967. Umurhu pe nuaeng nunga 64 thn......
    28 Oktober jam 10:07 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing ‎Ama NiHasian SiMatupang, molo sian Tarutung rajai berarti sian Siwaluompu ma ra ate Lae-amang
    28 Oktober jam 10:10 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang Hahahahhaa...., nauli amangboru, unang songon na dia roha ni amang boru ate amangboru. Molo boi marnonangi di wall ni amang boru mahita, ai dang dison parjabuon (sahala sianturi) nasida do hasuhuton.
    28 Oktober jam 10:12 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  Simco Togatorop All@ tabonai puang nonang muna on...molo ATCEH..."asal tau cara enak hidup " ido kepanjanganna....
    28 Oktober jam 10:21 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Sahala Sianturi sebelum adat ni batak dalihan na tolu,adat batak adalah,tuho parngoluon ni batak.yg isinya.ruhut ni adat,poda ni uhum dn pangalano ni padan.dn pada saat itu siapa saja bisa menjadi orang batak dgn membuat marga baru.itulah sebabnya orang batak bukanlah satu suku atau puak.melainkan bangso batak.perjanjianpara tetua2 batak dgn bangsa cina yg dipimpin oleh jenderal ANG-TZE yg di abadikan dgn sebuah alat spiritual batak bernama OGUNG atau Gong yg sampai sekarang masih ada di Aceh(NG-TZE) menurut ahli sejarah Klenteng usianya sdh kurang lebih 1350 th.(kutipan dari buku TUHO PARNGOLUON DALIHAN NATOLU.SISTEM BERMASYARAKAT BANGSA BATAK.tulisan.Sabam Henrick Wesley).kemungkinan gunung toba tidak sekali saja meletus tetapi yg maha dasyat mungkin 7200 th.yg lalu.Yg masuk budaya cina,pakistan ke tanah batak yaitu pemakaiyan hewan2 berbahaya yg mengambil minyaknya atau abu hewan itu sebagai bahan guna2 menyakiti orang lain,atau ilmu pangulubalang.
    28 Oktober jam 14:31 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi Loksemawe.berasal dari bahasa cina.LOU-TSE-MAO.Takengon bahasa cina THE-KONG-AN.loksukon berasal dri bahasa cinaLOU-TSU-KONG
    28 Oktober jam 14:34 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎@sahala:bah mauliate among, mansai mantabbb hian informasi on hu hilala.
    28 Oktober jam 14:36 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi Boi dope talanjuthon ala godang dope stok,alai unang terlalu serius.ha..ha.Sejarah perjalanan bangsa batak sangat panjang dn penuh misteri akibat dri meletusnya gunung berapi gunung toba itu,dn banyak bukti2 sejarah yg hilang dn kepepentingan bangsa lain yg datang ke tanah batak juga sangat banyak memepengaruhi
    28 Oktober jam 14:45 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang Molosongoni pambaheni among majo, hut ni tahe au simatupang17 sianturi16 ale simataniari among.
    28 Oktober jam 14:47 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi bah ai dia do anggi hasian,sarupa dohita poang au nomor 15 sian sianturi.popparan ni datu pejel do au
    28 Oktober jam 14:51 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Tuah Nainggolan santabi, minta maaf ma ahu alana dang suman mandokkon hata di status on_na hupikkiri do. sian dia i botoh hamu na sejarah suku tradisi hita halak batak bonani mulana, i patorang hon hamu na,_ alani i ma gabe tarsonggot ahu manjaha status dohot comment on_
    28 Oktober jam 14:55 melalui seluler · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi Ada berbagai buku yg sudah kita baca tentang sejarah perjalanan panjang bangsa batak.tetapi banyak yg kurang mengena jikalau bangsa batak umurnya sesuai i perkiraan antara1200 th. yg lalu.betul kah pada saat2 itu datang bangsa lain membawa adat dan agama yg percis adat kita itu sesuai dgn yg tertulis didalam alkitab.contoh marboru ni tulang mangukkal holi atau memindahkan tulang belulang.persamaan ini ada pada bangsa jahudi.Seandainya masih ada Kayu batak yg di buat oleh nenek moyang kita menjadi TUK-HOT SISIA LAGUNDI yg asli mungkin misteri sejarah bangsa batak dapat terjawab.Namun kayu itu yg di pakai dan yg tumbuh lenyab di telan bumi akibat letusan gunung toba itu.
    28 Oktober jam 15:12 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎@sahala; aupe datu pejel do among.
    @tuah:santai ma hahang, ai namartaringo do hita da hahang, molo adong akka masukan sian hahang ba ditambai hahang, bohama asa boi lam jonok be hita. Boha diroha ni hahang, sossok do?28 Oktober jam 15:13 melalui seluler · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi jadi poang didia doho tinggal saonnari,molo hami daba di kalimantan barat nama
    28 Oktober jam 15:16 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎@sahala:au dijakarta do among, didia among di Kalbar, ai sipata sai olo do adong urusan saotik tusan (expedisi) among.
    28 Oktober jam 15:26 melalui seluler · SukaTidak Suka
  • Sahala Sianturi au di kalimantan barat tinggal di perbatasan indonesia serawak malaysia.entikong.baru pe au sia jakarta tgl 21 mambahen acara di hotel borobudur manjalo pasu2 ni amang uskup agung medan.bereng ma didinding ki
    28 Oktober jam 15:44 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Jesco Sianturi Nga tudia lao si tuah nainggolan i? Ml audo nga hublokir ibana, alana sok pintar alai pambaenan manang pemasukan dang adg heheheh tidak akan pernah ku add orang seperti dia tu.
    28 Oktober jam 15:53 melalui seluler · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎@sahala:bah ido ate among!, molo ro among sahali nai, paboa among atik boha boi hita pajuppang
    28 Oktober jam 15:58 melalui seluler · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Sahala Sianturi, horas tulang rajanami, songon nahudok di ginjang, ima jonok na ahu tu Sianturi. Laos hutanami di Lobutolong do apala jonok tu tugu ni Ompunta Raja Mataniari Sianturi/ompu boru Hutahaean. Ndang na pola sonduk hela hami disi...alai ala ompunghu sian Sihombing do mambahen irigasi sian Sian aek Siborutorop tu Lobutolong umbahen na marhuta hami disi, atik pe nian Namborunami boruni Tuan Guru Sinomba muli tu Sialogo Laut Sianturi.
    28 Oktober jam 16:27 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Menurut na huantusi...adong do 3 ( tiga ) sumber keberadaan datangnya suku Batak ke daerah Tapanuli sekarang ( termasuk Dairi, Pakpak, dan Karo ) ima : 1. Sian daerah hilir Sungai Barumun ( Prasasti Candi Portibi) 2. Sian Barus dan Sian Teluk Aru ( Aceh-Langkat).
    28 Oktober jam 16:33 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Biasanya peradaban manusia dimulai dan mengalir dari daerah pesisir dan tanah subur.
    28 Oktober jam 16:38 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang Mungkin buku yg berjudul "History of Sumatera" by:William Marsden, bisa sdkt membantu utk mengethui perkemvangan sejarah batak.
    28 Oktober jam 16:40 melalui seluler · Tidak SukaSuka · 2 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi ba parhorasma tutu di hamu boru nami David si hombing.saya pun sangat yakin bahwa nenek moyang kita pertama kali menginjakkan kaki di pulau sumatra itu adalah di kaki bukit gunung toba nan subur,bukanlah di pujuk bukitnamun karena kemungkinan.pucuk bukit itulah yg di tuju karena dapat di pandang dari jauh,kemudian tempat itu menjadi suatu tempat pelaksanaan upacara sipiritual sesuai kepercayaan moyang kita
    28 Oktober jam 17:04 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi ama ni hasian.on nomor telepon hu.085245523808
    28 Oktober jam 17:08 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Secara umum silsilah/tarombo Batak Toba dimulai dari SIRAJA BATAK. SIRAJA BATAK > GURU TATEABULAN DAN RAJA ISUMBAON. Tateabulan > Saribu Raja , Limbong Sagala Lauraja> Siraja Lontung. Raja Isumbaon > Sori Mangaraja >Sorba di julu, Sorba dijae dan Sorba Dibanua. Legenda diatas Siraja Batak masih ada yaitu Guru Tantan Debata > Raja Bonang2 > Raja Odap2 > Siraja Batak. Tetapi dikalangan paradaton Siraja Batak yang lazim hanya dimulai dari Siraja Batak.
    28 Oktober jam 17:15 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Konon menurut sejarah gereja oleh Dr FL Baker bahwa murid Tuhan Jesus bernama PILIPUS pernah datang ke Barus.
    28 Oktober jam 17:18 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Perhatikan juga bahwa persembahan orang Majus bernama Melkhior dan Balthazar ada juga Kemenyaan yang hanya tumbuh di daerah Barus...bandingkan juga dengan Kapur Barus (khamper Barus)
    28 Oktober jam 17:20 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing History of Sumatra oleh W Marsden banyak cerita mengenai Barus dan Tapian Nauli alias Sibolga. Dia membuat buku pada jaman Gubernur Raffles di Indonesia.
    28 Oktober jam 17:24 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎Sahala Sianturi Noted Among, David Spener Sihombing Dr FL Baker ini ada bukunya nga amang, kalau tentang persembahaorg orang majus sya sdh pernah sya baca. Utk willim marsden memang iya amang dia memang kurang lebih satu jaman dengan rafles.
    Bagaimana dgn bukunya OP.Parlindungan (tuanku rao) apakah bisa dianggap sebagai sebuah referensi karena buku ini banyak menimbulkan polemik. mauliate28 Oktober jam 17:35 · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi untuk kepentingan kelengkapan pelaksanaan spiritual bangsa batak mereka tidak lupa membawa bibit tanaman ke pulau sumatra.antara lain.bibit ni haminjon,bibit ni hau goti mambaen garattung ,bulu batak mambaen sordam.sebenarnya awal tarombo batak dapat di mulai dari Mangaraja Bonggaran(MANGARAJA bATAK) punya anak 3 laki2 dn peremuan 3.anak lelaki pertama bernama.Ompu Tuan Doli ke 2 Mangaraja Sumba ke 3.Ompu Tuan Mangalas.
    28 Oktober jam 17:38 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi Ama NiHasian buku karangan Hamka,ada kebenarannya tetapi lebih banyak yg kurang.Pada nenek moyang kita selesai melaksanakan partonggoan hasil dari pada itu perlu di sebarkan keseluruh bangsa batak,ompu tatea Bulan melakukan perjalanan ke arah selatan karena disana pun sudah ada penyebaran bangsa batak termasuk si Boru Baginda inang yg kawin dgn orang hindustan.bukti sejarah bahwa peradapan batak sudah ada di tanah minang.nama istana pagaruyung adalah istana Silindung Bulan,dn lumbung padinya namanya Nantinjau laut.boru sitinjau laut salah seorang putri nenek moyang orang batak.dan sampai saat ini kata2 silindung tidak ada hubungan dgn ke hidupan orang minang atau nama tempat.yg ada nama itu adalah nama kampung orang batak.maka tdk menutup kemungkinan orang batak sudah ada dulu bertempat tinggal di tanah minang.namun akibat gunung toba meletus mereka kembali tinggal di kaki bukit toba itu menenggalkan tanah minang sekarang.itulah sebabnya hamka menyatakan sisingamangaraja keturunana orang mereka
    28 Oktober jam 17:53 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎Sahala Sianturi berarti pertanyaanya sekarang adalah sejak kapan kita sebetulnya disebut sebagai orang batak. sebelum nama batak dipopulerkan berarti kita pasti punya nama lain atau sebutan lain untuk orang batak sekarang ini dong Among
    28 Oktober jam 18:02 · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi menurut cerita yg sy dapat,kita adalah keturunan mangaraj bonggaran yg kelompok ini di suruh oleh pasukan Mangaraja BURBUR utk mendapatkan atau mencari kayu Batak dgn ancaman harus di dapatkan.Oleh karena itu mereka pergi berjalan untuk mencarinya tetapi pemikiran merek apabila kayu batak itu di dapat mereka tdk akan menyerahkannya tetapi untuk di miliki sendiri.Maka di dalam setiap perjalanan mereka selalu bertanya tentang di mana keberadaan atau di dapat kayu itu.kemudian apa bila orang lain bertanya tentang rombongan orang ini selalu di bilang oh orang yg mencari kayu batak itu ya.akhirnya mereka disbut rombongan orang batak
    28 Oktober jam 18:10 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi Karena kayu batak itu di buat menjadi tongkat atau TUK-HOT otomatis arti batak adalah TUK(sampai)HOT(tetap)
    28 Oktober jam 18:14 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎Sahala Sianturi Mantabbb Among, harusnya among buat buku sendiri among, biar tambah ramai ulasan sejarah batak ini. salut sama among
    28 Oktober jam 18:15 · SukaTidak Suka
  • Simco Togatorop ngaboi ahli sejarah hitaon ate...
    28 Oktober jam 18:19 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Ama NiHasian SiMatupang ‎Sahala Sianturi Bahhh....i do ate Among, ma imana bei, molo ro au tu san sogot berarti aman nama sude ate among
    Simco Togatorop Bah Horas di komandani, ditambai komandani debanai boh, asa lam pistar iba.28 Oktober jam 18:23 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing ‎Ama NiHasian SiMatupang, Sejarah Kerajaan Allah, Perjanjian Lama dan Sejarah Gereja Perjanjian Baru oleh DR FL Bakker ada pada saya yang dibeli ayahku 30 September 1957. Barangkali edisi atau cetakan berikut masih bisa didapatkan di Badan Penerbit Kristen Kwitang Jkt atau toko buku Agung Jkt.
    Sabtu pukul 8:58 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing ‎Sahala Sianturi, mungkin asal mula kata " Batak" banyak versinya. Yang umum sekarang di kalangan peneliti bahwa kata Batak adalah PENJINAK/PELATIH KUDA. Pabatakkon hoda = menjinakkan kuda agar dapat ditunggangi. Pada acara yang sering kuikuti dalam paradaton Batak, baik suka dan duka ( maaf karena saya kebetulan raja parhata) maka yang dikenal panjouon tu si Raja Batak adalah horong Tateabulan ( Borbor, Lontung, Limbong, Sagala, Lauraja) dan horong Sumba ( Nairasaon, Naiambaton, Nai Suanon)
    Sabtu pukul 9:11 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Sahala Sianturi salah satu jenis binatang yg tidak ada di bawa oleh rombongan mangaraja batak ke pulau sumatra adalah kuda .karena ternak kuda ini adalah peliharaan orang mesir dan di benci bangsa israel demikian juga unta.buka alkitab tidak ada tertulis di situ menunggang kuda atau unta,melainkan keledai.Masa kejayaan kuda di tanah batak seiring dengan datangnya kepercayaan Malim dari mesir Dan masa datangnya kepercayaan Malim inilah termasuk masa2 kegelapan bangsa batak
    Sabtu pukul 9:40 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  David Spener Sihombing Ha...ha....ha....tolong jelaskan hubungan Jahudi, Mesir dengan. Batak. Setau saya Jahudi adalah Ras Semetic dan Batak termasuk Mongolid. Bila kita bandingkan dengan suku Karen di Birma maka suku Batak adalah satu muasal. Ada suatu perbedaan mendasar antara Higlander dengan Non Highlander disebabkan persaingan hidup dan perang perebutan tanah.
    Sabtu pukul 10:18 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Ras Mongolid adalah penunggang kuda yang handal.....termasuk perangkat pembawa beban.
    Sabtu pukul 10:19 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Setau saya kepercayaan Parmalim dimulai dari Dinasti Sisingamangaraja. pada hal Sisingamangaraja I secara garis silsilah adalah cicit Siraja Oloan. Saya juga kurang setuju bila itu termasuk masa2 kegelapan Batak.
    Sabtu pukul 10:31 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Parmalim
    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Istilah Parmalim merujuk kepada penganut agama Malim. Agama Malim yang dalam bahasa Batak disebut Ugamo Malim adalah bentuk moderen agama asli suku Batak. Agama asli Batak tidak memiliki nama sendiri, tetapi pada penghujung abad kesembilan belas muncul sebuah gerakan anti kolonial. Pemimpin utama mereka adalah Guru Somalaing Pardede. Agama Malim pada hakikatnya merupakan agama asli Batak, namun terdapat pengaruh agama Kristen, terutama Katolik, dan juga pengaruh agama Islam.

    Dewa tertinggi dalam kepercayaan Malim adalah "Debata Mulajadi Na Bolon" sebagai pencipta manusia, langit, bumi dan segala isi alam semesta yang disembah oleh "Umat Ugamo Malim" ("Parmalim"). Agama Malim terutama dianut oleh suku Batak Toba di provinsi Sumatra Utara. Sejak dahulu kala terdapat beberapa kelompok Parmalim namun kelompok terbesar adalah kelompok Malim yang berpusat di Huta Tinggi, Kecamatan Lagu Boti, Kab. Toba Samosir. Hari Raya utama Parmalim disebut Si Pahasada (yaitu '[bulan] Pertama') serta Si Pahalima (yaitu '[bulan] Kelima) yang secara meriah dirayakan di kompleks Parmalim di Huta Tinggi.
    Pimpinan Parmalim saat ini Raja Marnangkok NaiposposSabtu pukul 10:36 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Kearifan lokal
     Salah satu karakter yang paling menonjol dari penganut Parmalim Hutatinggi
    dan diakui masyarakat sekitarnya adalah kaya akan kearifan lokal. "Parmalim
    masih sangat mempertahankan kearifan dalam mengelola lingkungan hidup,
    yang terlihat jelas dari prilaku umat Parmalim sehari-hari," ujar Surung
    Simanjuntak, putra daerah batak yang sudah tidak menganut Parmalim.
    Monang Naipospos, Tokoh Parmalim, mengatakan Parmalim menekankan
    lingkungan hidup pada dasarnya memberikan dukungan terhadap kelangsungan
    hidup manusia, sehingga sewajarnya manusia juga memberi dukungan terhadap
    lingkungan hidup. "Air adalah sumber kehidupan, maka kita harus memberi
    dukungan terhadap semua hal yang mendukung pelestarian air."
    Pada saat menebang pohon misalnya, Parmalim memiliki tata cara tertentu,
    dimana si penebang harus berusaha agar pohon jangan sampai menimpa anak
    pohon lain. Jika penebang tidak bisa melaksanakan syarat ini, penebang pohon
    harus diganti orang lain.
    Begitu pun ketika memetik umbi-umbian yang menjalar, umat Parmalim harus
    menyisakan tunas sehingga bisa tumbuh kembali.
    Dalam melaksanakan sesuatu, Parmalim mengenal istilah parsolamo
    (pembatasan). Tingkat kedewasaan seseorang dinilai dari seberapa besar ia bisa
    membatasi diri. Misalnya dalam mengkonsumsi makanan, umat Parmalim
    dilarang makan babi, anjing, darah, dan barang curian.
    Parmalim juga masih setia menggunakan kalender batak (parhalaan), yang
    tahun ini perayaan tahun baru Upacara Sipaha Sada jatuh pada Maret. Upacara
    di Bale Pasogit ini merupakan ritual yang sangat penting, sehingga diikuti
    segenap umat dari berbagai daerah.Sabtu pukul 10:45 · SukaTidak Suka
  •  Simco Togatorop numpang lewat...adong muse guru sejarah nami mandok najoloi,bahwa orang batak berasal dari mesir,dibaenma goarni SAMOSIR...artina sama2 dari mesir...boha musedoi akka amang...
    Sabtu pukul 11:00 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...
  •  Sahala Sianturi Sepengetahuan sy Agama atau ugamo ni nenek moyang orang batak dulu adalah Agama Mulajadi Nabolon.Yg di sebut mula jadi nabolon itu adlh DEBATA atau Dewata,kalau di bangso dayak sebahagian menyebut JUBATA.Dn ugamo ini selalu bersamaan di laksanakan dgn adat batak,Baik itu adat terdahulu yaitu adat tu ho parngoluon ni batak dan adat Dalihan Natolu.Dalam agama Mulajadi nabolon ada empat tuho parngoluon sbb.1 Tangi jala hormati natua-tua.2Mangulahon ruhut ni Adatna.3 Mangulahon poda ni uhum na.4 Maniop gomos pangalaho ni padan. Sedangkan agama Parmalim berjalan diatas SUHI AMPANG NA OPAT.Menurut orang parmalim yg pertama mendirikan agama Parmalim adalah Mangaraja Uti.Sementara menurut penelitian Agama Paemalim lebih dulu berdiri di tanah Batak Mangalas yaitu tanah Aceh sekarang
    Sabtu pukul 11:24 · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi sy tidak berani menyatakan bangsa batak keturunan siapa2 karena batak adalah suatu bangsa.terdiri dari beragam keturunan ,yg di satukan pada saat itu oleh kepercayaan batak,berbahasa batak,beradatkan adat batak,bertuliskan tulisan batak,dan pada saat itu mereka tinggal di tanah batak dan juga bermarga marga batak
    Sabtu pukul 11:32 · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi ‎. Aturan pokok Ugamo Parmalim 1.Poda 2 Tona 3 Patik 4 Uhum.Adat baru yg di buat oleh parmalim di tanah batak yaitu Suhi Ni AMPANG Naopat.Raja Parmalim atau Malim 2 Hulahula Nihasuhuton 3 Hasuhuton 4 Boru ni hasuhuton. Dan di dalam kehidupan bangsa batak tidak ada mengenal Raja
    Sabtu pukul 11:45 · SukaTidak Suka
  •  David Spener Sihombing Menurut yang kita pelajari bahwa suku Batak termasuk Proto Melayu yang berasal dari India Belakang. Mungkin dia atau kakek moyangnya tidak datang sendirian berimigrasi (tentu berkelompok). Bangsa Batak sendiri diakui terdiri dari beberapa Etnis seperti Toba, Pakpak, Karo, Simalungun dan Mandailing. Silsilah atau tarombo yang kita kenal dan berlaku sekarang pada etnis Toba dimulai dan berpusat pada Si Raja Batak yang anaknya dua yaitu Tateabulan dan Isumbaon yang kemudian beranak pinak sampai kita sekarang. Ada beberapa etnis yang sudah terdiri dari beberapa bangsa asal-usulnya yang merupakan kekayaan khasanah budaya suku Batak. Juga garis generasi setiap etnis tidak dapat disetarakan karena mungkin garis generasi masing2 etnis berbeda, ( contoh si Raja Batak ke saya ada 24 generasi...sementara di Pakpak sudah ada 53 generasi). Ada mengatakan bahwa Sorimangaraja yang kita kenal anak Isumbaon adalah generasi ke 92. Tentu perlu penelitian sejarah yang komprehensif dan diakui parameternya agar lebih jelas status sebenarnya.
    Sabtu pukul 11:52 · SukaTidak Suka
  •  John Pakpahan Yg jelas saya keturunan boru Sina, Sinambela. Kulit terang, muka lonjong dan mata sipit.
    Sabtu pukul 11:56 · SukaTidak Suka
  •  Sahala Sianturi Melayu adalah suatu mailting vot perkumpulan dari berbagai suku yg di ikat dgn berbahasa melayu berpakaian melayu ber Agama Islam dan mayoritas tinggal di tepi pantai
    Sabtu pukul 11:58 · SukaTidak Suka
  • David Spener Sihombing Bila kita coba mengkaitkan dengan bahasa Sansekerta mungkin setelah terjadi perobahan dialeg : Tatea Bulan = Satyawulan, Isumbaon= Isyumban, Sariburaja= Sriwijaya ??, Sorimangaraja = Sri Maharaja, Sorbadibanua=Serwabenua, Basopaet=Mojopahit... dll, hal ini menandakan pengaruh Hindu sangat kuat dalam penamaan/gelar seseorang.
    Sabtu pukul 11:58 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Budianto Sianturi dohot jo au bah..holan mandok horas pe..Horas..diskusi yang sangat menarik
    Sabtu pukul 13:43 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Simco Togatorop ido amang... dohot hita mamereng nataboan halakon gabe tamba malo iba otik menyimak akka raja parhata...mauliate ma dinasida nga 2 ari on dang marna habis...
    Sabtu pukul 18:17 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...

  • Budianto Sianturi Imada tanda do sada pemimpin na mempunyai skil yang mantap amang@Sahala Sianturi, @David sihombing..sude ma tahe@amanihasian,jhon pakpahan., denggan huida diskusi nasidai abanganda@simco T..lasroha.
    Sabtu pukul 18:34 melalui seluler · SukaTidak Suka

  • Simco Togatorop ido amang luar biasa do..tuanima di pamasuk au tu grup on...ha ha ha sohuboto manang ise pamasukkon,mauliatema di nasida...atikna amangdo...?
    Sabtu pukul 19:15 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Ama NiHasian SiMatupang Bagaimana dengan keberadaan suku Batak Philippina, apakah ada yg pernah dengar, menurut beberapa informasi kebudayaan mereka tdk terlalu jauh berbeda dengan kita (batak). Bahkan ada beberapa sumber yg mengatakan bahwa suku tersebut memang satu nenek moyang dgn orang batak sekarang ini. Atau kurang lebih mirip dgn suku Toraja dari sulawesi.
    Kalau ada masukan mohon dibantu. MauliateSabtu pukul 20:48 melalui seluler · SukaTidak Suka

  • Sahala Sianturi ‎David Spener Sihombing,dari keterangan ni amang boru salah seorang murid Yesus bernama PILIPUS pernah mendatangi daerah barus.Demikian juga sejarah yg pernah sy baca.Bahwa juga salah seorangmurid Yesus bernama THOMAS pergi ke Asia dan Hindia belakang dn mati di tusuk dgn pisau pada saat membangun tempat peribadatan.Agama Mulajadi Nabolon yg di adut bangsa Batak punya kesamaan aturan yg di buat oleh Thomas,antara lain:Tidak boleh menunggang kuda,kalender dgn memakai 30 hari satu bulan,sama dgn orang Israel, Tuho parngoluon yg banyak persamaan dgn Hukum Taurat,Mulajadi Nabolon yg membuat bumi beserta isinya dan berkuasa atasNya
    Sabtu pukul 21:51 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...

  • Sahala Sianturi ‎Ama NiHasian SiMatupang,setelah lebih kurang 10-15 th.letusan gunung Toba itu,di luar radius 150 km. manusia masih ada yg hidup.Belakangan di ketahui bahwa ada kemudian yg kembali ke tanah sekeliling gunung Toba itu adalh anak laki2 yg memengang TukHot Si Sia Lagundi yg asli.Selebihnya tidak kembali inilah kemungkinan yg ada mendiami daerah Philippina.Karena mereka menganggap musibah yg menimpa tanah batak yaitu ke jadian lalo nabon itu adalh suatu kutukan omppu mula jadi nabolon.maka mereka semakin pergi menjauh dari sana.Menurut cerita sebenarnya yg kembali ketanah batak ada tujuh keluarga,dan ke 7 keluaga inilah yg melahirkan logat bahasa Batak yaitu: bahasa batak gayo,bahasa batak pakpak,bahasa batak karo,bahasa batak simalungun,bahasa batak toba,bahasa batak dairi,bahasa batak angkola.
    Minggu pukul 8:22 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Simco Togatorop mantap mauliate di halak amang...
    Minggu pukul 18:25 · SukaTidak Suka

  • David Spener Sihombing ‎Ama NiHasian SiMatupang, Sejarah perpindahan bangsa2 di Asia Selatan tidak terlepas dari invasi yang dilakukan Jenghis Khan sekitar thn 1120. Memang agak kontradiksi dengan tarikh itu karena secara science disebut suku Batak termasuk proto Melayu ( baca Austronesia). Amangboru lebih condong kepada BUKU Sejarah Batak karangan Batara Sangti. Menurut Beliau ada satu nama kota kecil antara Armenia-Irak-Iran-Turkmenistan yang bernama Bakara sebagai asal muasal suku Batak yang Highlander. Merka beremigrasi dan berpindah-pindah oleh desakan ras Arya yang lebih superior ke India Belakang. Kelompok ini sebagian menetap di perbatasan Burma-Thailand yang kita kenal suku Karen. Sebagian besar mencoba berobah jadi pelayar beremigrasi mencari tanah2 baru dengan tetap mencoba suku Higlander di tempat baru. Strat awal India Belakang > Teluk Aru Sumatra Utara ( sebagian tinggal disini dan menuju Dataran tinggi Toba > Toraja ( Saya sudah pernah kesini, sebagian tinggal di dataran tinggi Toraja > ke Philipina ( Igorot, sebagian tinggal disini) dan sisa2 terakhir sampai ke Formosa. Seluruh kebudayaan, adat istiadat, costum, bahasa kelompok2 ini sangat banyak persamaannya.
    22 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • David Spener Sihombing Dari turi2an yang dibukukan oleh Gr Salomo Pasaribu bahwasanya Tateabulan harus pulang ke Thailand mambuat boru dan membawa pusaka hujur (tombak) SIRINGIS yang kemudian sempat hilang dalam turi2an Datu Dalu versus Sahang Maima.
    22 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Sahala Sianturi ‎David Spener Sihombing amang boru apakah ada kira2 hubuganya dengan masa hukuman 70 tahun bangsa israel di Babel (Iran-irak) dan setelah selesainya masa buangan di Babel itu yg berakhir sekitar th.536 sebelum masehi.yg kembali ketanah kanaan hanya sekitar 5%.Sedang sisanya menetap tinggal di irak-iran(bakara) sekitar 5% lain pergi ke daerah asia.
    21 jam yang lalu · Tidak SukaSuka · 2 orangMemuat...

  • David Spener Sihombing ‎Sahala Sianturi, mungkin juga....tapi perlu penelitian. Dari faktor Genetika memang ras Semetic dengan Mongolid jauh berbeda. Saya pernah baca di majalah National Geograpic ( kebetulan saya berlangganan ) bahwa pada masa penyerbuan Timur Lenk ke Asia Selatan dan Asia Tengah bahwa pasukannya menimbulkan/menghasilkan suku bangsa2 baru.
    21 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Sahala Sianturi saya lebih cenderung percaya bahwa bangsa batak imigran dari perbatasan Burma-Thaland dan nomaden menuju selat malaka dan menyeberang ke pulau sumatra
    21 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • David Spener Sihombing Tapi jangan lupa pula yang dari Barus bahwa halak Koling beradaptasi dan berbaur menjadi Suku Batak...dari merekalah kita tau peradaban pertanian ( Maninggala, mangalukku, mangordang, dll ) dan juga pandai besi
    21 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Ama NiHasian SiMatupang Ras Semitic setahu saya adalah ras keturunan dari salah satu dari 3 anak" Nuh yaitu yg bernama SEM (asal kata semitic).
    Masih ada 2 anak" Nuh yaitu, HAM & YAFET, nah dari antara ke dua anak Nuh ini yg mana yg merupakan orang yg menurunkan Ras Mongolid atau Ras lainya?(Misalnya Ras Arya).
    Mohon pencerahanya dari Amangboru @david & Bapa Uda @sahala.17 jam yang lalu melalui seluler · SukaTidak Suka

  • David Spener Sihombing Sebenarnya penamaan ras bangsa2 tidak ada dalam Alkitab. Tentu Iman berbeda dengan Logika/science ibarat rel kereta api yg paralel berjalan sendiri2. Orang percaya bahwa anak2 Nuh yaitu Sem melahirkan bangsa2 di Asia, Ham ==> Afrika dan Javet ==> Eropah. Dalam Science kita mengenal Negroid, Semetic dan Mongolid sebagai induk RAS. Perkawinan antar Ras induk menghasilkan Sub-Ras yang banyak cnth Ras Autronesia, Melanesia dan Polinesia di Asia Tenggara dan Timur. Ras Arya adalah PURE semitic yang awalnya bermukim di Armenia sehingga Hitler yang menganggap dirinya PURE ARYA membasmi Semitic Jews dengan slogan anti semetic. Di India yg penduduk awalnya adalah sub Negroid selalu berperang jaman dahulu kala dengan sub ras Arya yang kemudian berperang lagi dengan ras Mongolid ( dynasty Moghul ).
    16 jam yang lalu · SukaTidak Suka

  • David Spener Sihombing Ham ==. Kanaan, Mizraim ( Mesir), Put....Javeth===> Gomer (bangsa Kimmer di utara laut hitam), Medai ( bangsa Madai), Jawan ( Junani), Tubal (bangsa Tibarene di utara Mesopotamia), Mesjech ( Armenia), Tiras (Eturia di Italia). Dari Jawan muncul===> Cyprus, Tarsis ( Spanyol). Anak Ham yang lai dari Kusj==> Seba, Hawila, Sabta, Raima, Sabetha terbentang dari mulai Abesenia sampai ke Afrika Barat. Sjem ===> Heber (Ibrani), Elam di Persia, Asjur ( Assyrya), Aram ( Siria). Kutipan dari Buku Sejarah Kerajaan Allah halaman 62 bahwa : Bangsa2 dan suku bangsa2 mempunyai nenekmoyang yang berlainan yang tidak mungkin lagi membagi-baginya dalam bangsa Sjem, Ham , Jafet, karena tidak adanya sejarah yang sampai ke ke 3 orang tersebut.
    16 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • David Spener Sihombing Menurut Buku itu lagi hal.63 bahwa Jangan kita mencoba mencari semua bangsa2 di TIMUR dalam kitab Kejadian 10, itu tidak ada gunanya, oleh karena tidak disebut disitu apakah dari Sjem, Ham dan Jafet.
    16 jam yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • Darmin Sianturi Dang sae dope hujaha sude diskusi on,alai tung menarik situtu do,mauliate di hamu sude na mangkobasi diskusi on,olo do hubereng ikkon tolu ari manjaha on, alai tu hita sude,hata horas kayaknya dang asing di portibion,hucoba ketik horas di gOoglenmarmunculan do sian aka bahasa na so pola huantusi,boi do ra tu akka dongan mancoba,atik boha lam tabba khasanah ni diskusi on,horas jala gabe
    15 jam yang lalu melalui seluler · Tidak SukaSuka · 2 orangMemuat...

  • Ama NiHasian SiMatupang ‎David Spener Sihombing Memang betul Amang boru, dalam kejadian 10 memang tdk dijelaskan secara terperinci tentang sejauh mana turunan keluarga Nuh berkembang menjadi suku2 baru atau bangsa2 baru, akan tetapi paling tidak Alkitab (kej 10) menurut saya adalah suatu sumber terpercaya dimana kita tdk boleh mengesampingkan begitu saja akan isi kitab tsbt.

    Kembali ke asal mula orang batak, saya pribadi beranggapan bahwa secara pisik orang batak lebih cenderung ke ras Mongolid, tetapi secara budaya/adat istiadat entah kenapa koq saya lebih melihat org batak itu sbgai turunan ras Semitic. Atau mungkin campuran antara keduanya saya kurang tau, mungkin suatu saat sejarah atau ilmu pengetahuan modern (uji DNA) akan bisa membuktikanya.15 jam yang lalu · Tidak SukaSuka · 1 orangMemuat...

  • David Spener Sihombing ‎Ama NiHasian SiMatupang, Darmin Sianturi, saya juga beranggapan serupa bahwa suku bangsa Batak adalah mixing ras Semetic dengan Mongolid yang warna kulit sawo matang. Timur Lenk menyerang Asia Tengah sekitar 350 thn SM tentu tenteranya ada melalukan robbery dan rape pada penduduk sekitar Kurdistan (semetic) sekarang. Hasilnya mereka mengisolasikan diri sbg suku Highlander, kemudian oleh tentara dari Iskandar Zulkarnain ( Macedonia-ras Javet) menceraiberaikannya hingga lewat Kyber Bypass mencoba beremigrasi ke arah Timur, India. Disini mereka tidak aman karena sudah ada orang Keling ( ras campuran Negrito) di selatan dan Benggali ( Ras Arya) di utara. Hingga mereka terus mengembara ke timur dan menetap di perbatasan Burma-Thailand sekarang. Dan dari sana secara berkelompok mencari tanah2 baru menjadi pelayar2 ulung, hingga akhirnya ditempat baru kembali ke habitatnya sebagai suku gunung ( Highlander) agar merasa aman. ( Referensi Majalah National Geographic August 1997 VOL 192 no.2 )
    8 menit yang lalu · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat...

  • David Spener Sihombing ‎Darmin Sianturi, sewaktu saya ke Polandia 2006 saya terkejut bahwa ada perkataan Horas disana yang artinya selamat. Dan bulan lalu kedatangan kawan(rekan kerja) orang Hungary mereka tau juga kata horas=ember air.

Jumat, 12 Oktober 2012

TURI-TURIAN SIBORU PAREME DOHOT BABIAT SITELPANG.

Turi-turian Siboru Pareme dohot Babiat Sitelpang.

Dung lam magodang anakkon ni Guru Tateabulan, dungi mardomu ala humurang do pe pangisi ni luat Sianjurmulamula, marbagas roha2 ma na mariboto ( INCEST) Sariburaja dohot ibotona Siboru Pareme.

Ndang sadia leleng manggora ma pamuro, ai nunga adong dibortian sipaimaon di si Boru Pareme.
Hape sada pattang bolon do na masai dinasida namarhaha-anggi Limbong, Sagala, Lauraja naingkon ma didabu uhum mate tu nasida nadua.

Dungi martahi ma angka anggina i mandabu uhum i tu Sariburaja dohot Boru Pareme alai ndang adong na bolas tolap mandabu uhum i, gabe dipabali ma nasida tu tombak longo2 alai masidaoan inganan.
Ia Boru Pareme dipabali ma tu tombak "SABULAN" nuaeng, na toho parasaran manang inganan ni godang babiat. Asa haru mate hatop dipangan babiat molo ndang mate atturaparon ma di tombak i, ima dibagasan rohani angka ibotona i.

Hatiha hundul martuktukian di paca2 pinauli ni tanganna huhut marandung-andung : tumagon ma langge sian singkoru asa tumagon ma ahu mate sian mangolu, laos mangubit nang poso-poso na di bortian....toppu ma ro sada babiat na balga mangorong mandonohi Boru Pareme.

Alai ala naung somal pabereng-bereng angka babiat di tombak i, laos mardomu ala partinaonan na tung posa bernit parniahapanna tung so tubu do biarna...na tumagon mate na ma ahu, padiar ma dipangan babiat on ninna rohana, gabe pasrah ma ibana.
Dung dipaima sangkirdop ndang marna diparsuasae babiat i ibana, baliksa dipangangang babiat i baba na di ampuan ni Boru Pareme sai hira mangido pangurupion.
Dipamanat ma tu bagas baba ni babiat i aha do ulaning na masa....hape na adong do solot holi-holi di tolonan ni babiat i.

Asi ma roha na mida babiat i...tung so adong do biarna...disurdukkon ma tanganna tu bagasan baba ni babiat i mambutbut holi-holi na solot i.

Masa ma hahomion ni Mulajadi Nabolon, sada babiat na buas gabe mangimpurt menak tunduk tu Boru Pareme laos dibahen ma goarna BABIAT SITELPANG.
Dungi dilaon-laon ni ari ganup manogot dohot botari, sai dipattaruhon babiat ima sipanganon tu Boru Pareme sian na binuruna.
Sai diramoti babiat i do Boru Pareme atik adong nanaeng mamolgak ibana babiat na asing sahat tu na dapot tingkina hum nang di bulanna tubu ma Raja Lontung.

Lam magodang ma Siraja Lontung dohot inana i diparmudu-mudu babiat i marhite sipanganon di tonga ni tombak na margoar ULU DARAT.

Diajari Boru Pareme do anakna Siraja Lontung taringot ruhut-ruhut nasa parbinotoan asa gabe jolma na malo jala na bisuk anakna ni dipudian ni ari gabe sahalak natarbarita.

Note : 1. Sian turi-turian on dapot hira na adong sada padan molo pajumpa pomparan ni Lontung dohot babiat tung na so jadi mahua jala marsihorasan.

2. Turi-turian on berlanjut do pe taringot hasasaut ni Siraja Lontung tu inongna i Boru Pareme dohot barita ni pinomparna Lontung si sia sada ina pasia boruna Sihombing-Simamora.

Senin, 10 September 2012

Turi-turian Girsang dengan Rusa.

Marragam do hahomion dibahen Debata Jahowa tu manusia tinompana. Dinaung loja jala bernit parniahapan ni si Girsang dung melarikan diri sian Humbang na uju i sahat ma ibana tu LEHU Dairi. Mangoli ma ibana tu boru Manik, alai martabuni do ibana laos didok do tu angka jolma di luat i asa dijalo keberadaan nasida, alai ro do angka jolma i mandok na so boi ibana berketurunan disi. Tubu ma anakna baoa sada, alani biarna sotung dipamate angka jolma na humaliang....gira pintor ditabunihon diboan do tu hutan. Dipature ma pansa2 inganan ni poso2 i laos ganup ari ditaruhon ma susu tu poso2 i. Dinasahali tung tarsonggot do ibana na adong sada URSA ( bahasa Indonesia RUSA ) betina jonok tu poso2 i laos dipamanat ma na manarus poso2 i tu ursa i. Ima sada hahomion ni Debata na terjadi tu poso2 i. Laos bersumpah ma si Girsang jala ditonahon tu pinomparna NASOJADI PANGANON ni PINOMPARNA sogot daging ursa. Asa martanda di dolok martanda nang di toruan somaldo molo pinompar ni Girsang na sian Lehu sai dibaen do HIASAN ULU ni RUSA di jabunasida laos ima partanda ni Girsang na marharoroan si Sihombing Lumbantoruan. 

Note 1: Ndang sude marga Girsang nasian Lumbantoruan...adong do na sian Purba dohot sian na asing do pe.
Note 2. Ianggo anggina Ompu Salumban na rap melarikan diri dohot sahalak marga Nababan gabe tu Parsoburan do maringanan, laos nasida ma na marpadan tu marga Sitorus.
Note 3. Uju di Humbang nunga adong pinompar ni si Girsang sian boru Sianturi laos sahat rasirasa sadarion di Sitappurung do marhuta.

Minggu, 15 April 2012

KUTIPAN dari tulisan Ir Manasal Lumbantoruan Tentang Sihombing-Situmorang

Tentang Sihombing Lumbantoruan - Situmorang Lumban Nahor


Legenda Parpadanan Sihombing Lumbantoruan - Situmorang Lumban Nahor

Horas ma di hita saluhutna, didok hata ni sijolo-jolo tubu :

“Baliga ma ni baligahon, barita ma ni baritahon”, di angka nahurang lobi parjolo hami marsantabi.

disusun : Ir. Manalsal A. L. Toruan


Na porlu perhatian manang panimbangion di hita :

1. Sian Sundut ni Raja Lontung (= Tuan Sorba Dibanua) tu Namora Panaluan na mangalap si Tambun Mulia br. Lumbantoruan, adong do selisih 5 Sundut..
2. Periode masa / usia ….. na mungkin sama, manang angka sundut diganup marga na adong masijoloan dohot angka na asing na so pola binoto tahe, Alana :

Sian si Raja Batak, sarupa do silsilah, 3 sundut ma tu Raja Lontung dohot tu Tuan Sorba Dibanua.

1. Taida ma bagan na di toru on, Sundut sian Raja Lontung sahat tu Namora Panulan.

Didok pomparan ni Raja Lontung, Lontung si 9 (sia) sada Ina, pa-sia Boruna Sihombing Simamora, jala di angka tarombo Anak ni Raja Lontung, ima : Toga Sinaga, Tuan Situmorang, Toga Pandiangan, Toga Nainggolan, Toga Simatupang, Toga Aritonang dohot Toga Siregar.

Didok Situmorang muse, Situmorang si 7 (Sipitu) Ama, sada sian i ma Lumban Nahor, jala anak ni Lumban Nahor i ma muse na margoar Namora Panaluan. 2 (dua) sundut sian Tuan Situmorang manang 3 (tolu) sundut sian Raja Lontung.

Ise do si Tambun Mulia.

3 (tolu) anak ni Ompu Binjori (Pomparan ni Borsak Sirumonggur Lumbantoruan sian Raja Hariara), ima : Ama Binjori, Ompu Sorba & Ompu Bunga.

Ompu Binjori mangalap boru Siregar Siagian, Patung na di Sipultak, Kecamatan Pagaran – Tapanuli Utara, na di Pestahon dohot Partangiangan 1974.

(Sekedar informasi di Sipultak ma Gereja HKBP namanggoarhon HKBP Resort Rurajulu Sihombing).

Boru ni Ompu Binjori margoar si Panaitan, na muli tu Tampubolon, Tanggabatu-Balige
Boru ni Ama Binjori muli tu Pangahut Tua Siahaan, sian Horong ni Sibuntuon, jala marhuta di Lobu Siregar Siborongborong +/- 11 sundut / generasi.

Ompu Sorba mangalap boru Lubis, boru na ma si Tambun Mulia na muli tu Namora Panaluan - Situmorang Lumban Nahor.

Dang pinatangkas dope boru ni Ompu Bunga, muli tu marga dia, asa lam tipak hian nian horong ni Tambun Mulia tu angka Pariban dohot tu Namboru na.

---------------------- o O o ----------------------

LEGENDA ni si Tambun Mulia nialap ni Namora Panaluan.

Didok songon Umpama ni Situmorang Lumban Nahor :

“Namora Panaluan na Mangalap boru Manurung si Uluan,
Patamba Hagabeonna di-Alap ma muse boru Lumbantoruan”

Namora Panaluan nunga marhasohotan hian, mangalap boru Manurung, alai dang dililiti andorna dope ditingki na masa on. Di hatiha i pe godang dope jolma manandinghon hadatuonna jala porsea situtu di angka dihagogoon haportibion, na gabe manghorhon tu cikal bakal ni Legenda on.

Dung borhat sian Samosir mangalaosi angka luat, ditingkina muse pajumpang jala sahat ma Namora Panaluon tu huta ni Ompu Sorba manang Sihombing L. Toruan di Humbang.

Di salah satu parjumpaan i dohot angka ulaon na ditolopi nasida tung pe i dohot segala resiko, gabe ingkon ditodo Namora Panaluan ma asa lehonon ni Ompu Sorba boru na si Tambun Mulia naeng pardijabu na. Nang pe sungkun-sungkun di roha ni Ompu Sorba, nunga mar-rumahtangga amanta on, laos inanta pa-Duahon ma borukki ?. Sotung na mangalului boru-boru do nuaeng Namora Panaluan on, laho naeng Tumpa-onna (jadi tumbal) …?.

Masa do na jolo songon i (demi satu tujuan tertentu), sipata do ninna tumbal i gabe disaok jala miak ni abuna i diparsuap, holan asa dapat napinarsinta ni rohana.

Nauli do ninna si Tambun Mulia, jala lambok bohi na, songon goar na i.
Dipudi ni panghataion dohot diangka janji ni Namora Panaluan dohot Ompu Sorba na so boi juaonna, gabe didok Ompu Sorba ma tu boru na i, asa dioloi boanon ni Namora Panaluan ibana.

Jadi didok si Tambun Mulia ma tu Amang na i :

1. Boha do i Amang, Nunga Tarunduk hata ahu tu marga Sigalingging !. Oloi ma boru hatangki, huhut didok muse ; Marutang ma ahu tu Sigalingging i.

2. Didok si Tambun Mulia ma muse : Antong buat Amang ma jolo Sarindan (Benalu) ni Pinasa na di hau Jabi-jabi an, asa adong muse Ihot-ihot ni Siporhothu (tusuk Konde) molo tung jadi do ahu boanon ni Namora Panaluan i.

Dijangkit amangna ma Jabi-jabi i laho mambuat Sarindan i, dung dibuat, dilehon tu Boru na i.

Dijalo si Tambun Mulia ma Tunas ni Pinasa i, didok ma tu Amang na :

”Mauliate ma amang na burju mar-boru”. Dang jadi be on tusuk Kondekhu, alai suan amang ma Tunas ni Pinasa i di huta on (inganan sahat tu saonari), jala ingot ma Amang :

1. On ma gabe Singkat (Ganti) ni borum si Tambun Mulia, atik boha mate manang nunga gabe bangke ahu sogot begeonmu.
2. Alai on ma gabe Pauseang tu Pinompar-hu muse, molo jadi Muli jala mar-hagabeon ahu dohot Namora Panaluan, ditingkina ro Mebat hami tu huta-mon.

Diundukhon Ompu Sorba do pangidoan ni boru na i, atik pe tamba lungun roha na mambege hata dohot pangidoan ni boruna i.

Jadi ma diboan Namora Panaluan ma si Tambun Mulia tu Samosir, jala dibahen ma tu Sopo na donok tu huta na i.

Tu angka si Tumpa-on do biasana dibahen songoni na jolo, jala 7 ari + 7 borngin i di inganan na disangkapi, jala pangidoanna pe lehononna do i.

Didok barita i, di ihuthon jala dijaga Amangna do si Tambun Mulia sian pudi, boi muse do ninna Ompu Sorba mangalilu jala modom diatas ni andor dohot Ri (Ilalang).

Pa-onom bornginhon, maruba ma pikiran ni Namora Panaluan, adong muse dihusiphon Namboruna tu ibana dung jolo pajumpa jala masitandaan namboruna on dohot si Tambun Mulia tingki mamolus sian Sopo i. Gabe dialap Namora Panaluan ma si Tambun Mulia sian Sopo i laos diboan tu jabu na. Dibereng inanta na na-parjolo (boru Manurung) ma na masa i, dibuat ma Sirabun (abu bekas pembakaran kayu) jala disiramhon tu simalolong (mata) ni si Tambun Mulia !.

Hohom do ninna si Tambun Mulia ala diluar pamotoanna do na masa i.
Manungkap ma ibana songon na marsomba....., Manghitir jala mungkap ma simangkudapna (mulut)...., haruar ma hata na, mandok :

1. Ale Mulajadi na Bolon ; Dang na roha-rohangku on.
2. Ale Amang (tu Ompu Sorba) ; Hatam do na hu-oloi.
3. Ale Inang (tu br. Manurung) ; Dang na pamotoangku songon on, ingotma : Sai songon godang ni sirabun on ma sogot torop ni Pinomparhu !.

Pendek cerita, dung adong Anak ni Namora Panaluan sian si Tambun Mulia, naeng boanonna ma Mebat tu huta ni Hula-hulana di Humbang.
Konon, dang manigor dijalo Ompu Sorba ninna nasida, anggo so jolo parbinoto jala persetujuan ni angka namarhaha-anggi.

Tung diundukhon jala dioloi borunta Namora Panaluan & Tambun Mulia do i.

Dung parbinoto jala dioloi haha-anggina (Ama Binjori dohot Ompu Bunga) rencana ni Ulaon i, laos ditonahon ma asa torus (estafet) ingkon parbinoto jala ditolopi tu Sariburaja & Mambirjalang, Amparhudatar sahat tu Haha-doli Hutagurgur.

Laos dibagasan ni panghataion di ulaon Mebat i, Didok si Tambun Mulia ma tu Hula-hulana :
Santabi ma di hamu Hula-hulangku, Ia Pauseang si pangidoonku tu Pahompum (Pinupus-mon) ima Bona ni Pinasa na sinuan ni damang i do.

Dioloi hula-hula ma i, jala sahat tu saonari : Bona ni Pinasa i gabe sada bukti sejarah na turun temurun do i, baik di marga Sihombing Lumbantoruan tarlumobi di boruna Situmorang Lumban Nahor.

Gabe melegenda ma, mulai sian proses partinandaan, parborhat sahat tu na pa-ebathon anakhonna borunta i, ditamba rasa hormat ni Namora Panaluan & Tambun Mulia tu Hula-hulana.

Ditonahon ma tu Pinomparna : Ingkon sude marga Sihombing Lumbantoruan dohononna Tulang, jala hormatanna. Hita ganup ma na umboto dohot na mangalami rasa hormat nasida tu hita Bona ni arina i.

Sude do marga na adong di luat Sipultak dohot na humaliangna, manang halak na hea marnida Bona ni Pinasa i tarlumobi Sihombing Lumbantoruan dohot Situmorang Lumban Nahor, molo mamereng i, mandok : “Bona Pinasa ni Situmorang”.

Torop do nasida (Situmorang) na masihol jala naung marnida Bona ni Pinasa na i, laos dikesempatan i ma muse nasida mandapothon angka hita hula-hula na donok disi, adong do nasida na ro sian Lumban Sirait manang Urat Samosir, tarlumobi sian angka Pangarantoan na be.

Diangka tingki na salpu dipature nasida do pagar humaliang Bona ni Pinasa i, jala dipajongjong Papan Nama, berukuran +/- 1,50 x 2,50 m, marsurathon songon na di toru on :

Lokasi Bona ni Pinasa
Namora Panaluan Situmorang
Tambun Mulia Br Lumbantoruan

1. Sahat tu saonari, adong dope pangkal Bona ni Pinasa i di Sipultak, jala ditingki angka nasalpu nunga disuan nasida muse Tunas na baru, Pangkal Bona ni Pinasa I diperkirakan +/- 275 tahun (11 Sundut / generasi sian Ompu Sorba tu penulis on). Dicetak jala dibingkai do 2 (dua ) set gambar Bona ni Pinasa i, huhut pinasahat di Pesta Partangiangan Situmorang Lumban Nahor, Thn. 2008 na di BPU “Sejahtera” Pondok Gede. Di Undang nasida do Hula-hulana (Manurung = 75 KK rap dohot Sihombing L. Toruan = 75 KK). Sude do hita hampir mewakili Ompu sian Hariara sahat tu Hutagugur na ro mangadopi Partangiangan 1, laos dipasahat nasida do 1 (satu) rekaman DVD berisi gambar dohot kegiatan nasida to ho mulak marnida Bona ni Pinasa i menjelang Pesta i tu hita hula-hulana.

2. Adong do tahe binege Manuk-manuk (=sian hau) peninggalan ni borunta i di Lumban Sirait Samosir, disimpan pomparanna do i, jala molo adong ninna hita laho tu huta nasida, tar didok angka natu-tua do ; Unang lupa marnida manang mamangkulingi manuk-manuk ni borunta i hamu !.

3. Sian angka barita na diginjang on, misalna ; na-manungkap si Tambun Mulia, jala mandok hatana (tu Mulajadi Nabolon, tu Amangna, tu br. Manurung), berbagai do ra tanggapanta dohot pandapot di si, molo pe sada Legenda on, gabe hira hata ni angka Panurirang manang tadok ma jolo songon pangidoan manang alus ni Parjamita na tulus roha ma i di tingki ha-Kristenon na parjolo i, atik namasa i ditingki Animisme.

4. Boi do gabe si-ingoton na mambahen tudosan na denggan angka hata manang Tona ni si Tambun Mulia i tu angka generasi Muda, bersifat Nasional / Umum, ditonahon tu Pinomparna asa hormat jala mandok Tulang tu sude Sihombing Lumbantoruan (dang mambedahon Hariara dohot Hutagurgur).

5. Jadi, ala sai mandok Tulang do Situmorang on umumna tu hita marga Sihombing Lumbantoruan, denggan antong hita mandok Amangboru tu nasida.

Tarsongon i ma Legenda on ni ceritahon sian na binege, dohonon ma songon hata ni Umpama sian Huta ni Borsak Sirumonggur :

Hobas sian Tipang sahat di Lintong ni Huta, sian si Pagabu torus tu Bahalbatu.
Horas ma sude angka Hula-hulana, horas sudema nang angka Boru.

Sian Sibaragas laho tu Pagaran, sian Sitampurung ro tu Silait-lait
Horas ma hita sude na di Parserahan, horas ma nang di Bona Pasogit.


Depok, 3 Agustus 2008

Ir Manasal Lumbantoruan

Jumat, 13 April 2012

Pemanggilan APPARA

  • David Spener Sihombing
    Amparhudatar = appara Hudatar; Amparhoris = appara Horis; Ampangadum = appara Mangadum. Biasana panjouon ampara adalah panggilan akrab na mardongan tubu asa marsipasangap-sangapan. Sintong do molo adong haha partubu jala nomor parginjang manjou appara ala dibereng umur na berbeda atau lebih tua. Biasana nang pe dijou appara contoh tu iba alai HOT do iba manjou sesuai tu tarombo atau silsilah. Godang do manjou iba amangtua sian anggidoli nang pe secara nomor ibana di ginjang di parsaoran siganup ari, alai niantusan do i na mamparsangapi iba do i jala ni alusan do denggan Amanguda. Ndada pola ala dijou iba songoni gabe mantat ginjangniroha alai nipeop do i alani holong. KESIMPULAN : PANJOUON AMPARA MOLO DITORU NI TUTUR NIBA ALAI DIGINJANG NI UMURNIBA, atau setaraf umur dan setaraf tutur alai haha ni partubu manggorahon. Na di jou tetap mendasarkan taraf tutur. Ima na huantusi jala na ginuruhon.
  • David Spener Sihombing Amparhudatar, Amparhoris, Ampangadum adalah nama2 sebenarnya angka ompunta na parjolo i.
  • Ropinus Sihombing Laos tambahon ma hatoranganna Anaha..
  • David Spener Sihombing AMPARTIBI = anak Tuan Hinalang anak Raja Hutagurgur anak Borsak Sirumonggur; Amparhudatar = anak Namora Muningan anak Raja Sipendek anak Raja Hariara anak Borsak Sirumonggur; Amparhoris dan Ampangadum anak Op Raja Gugun anak Ama Raja Natarus anak Op Raja Natarus anak AMPANGAPON anak Tuan Guru Sinomba anak Datu Galapang anak Raung Nabolon anak Raja Hutagurgur anak Borsak Sirumonggur.
  • David Spener Sihombing Contoh case : Uli denggan do bapatua Ropinus Sihombing, nang bapatua Mas Jhon Sihombing manggora ahu APPARA alai ahu hot do panjouon tu nasida.

Senin, 02 April 2012

Borsak Sirumonggur ==> Hutagurgur.

Lagi-lagi kekeliruan mendasar dari Drs Richard Sinaga dalam buku Marga2 Batak.
Lihat skema :
Borsak Sirumonggur anaknya dua : 1. Hutagurgur dan 2. Hariara.
Hariara anaknya dua : 1. Sangkudoli dan 2. Paltisabungan.
Paltisabungan anaknya dua : 1. Raungnabolon dan 2. Datu Galapang.
Raungnabolon anaknya dua : 1. Ompu Sampak dan 2. Namora Pujion.
Datu Galapang anaknya tiga : 1. Guru Sinomba 2. Ompu Lobi dan 3. ( ? )
Yang BENAR adalah :
Hutagurgur anaknya dua : 1. Tuan Hinalang 2. Raungnabolon
Raung Nabolon anaknya empat : Hombarnajolo, Pandenamora, Ginjangmanubung,
dan Datu Galapang.
Datu Galapang anaknya tiga : Tuan Guru Sinomba, Juarababiat, dan Datu Lobi Nasumurung.
Kesimpulan : Buku itu dapat mengacaukan silsilah Borsak Sirumonggur yang sudah baku dan TOTA.

Raja Parultop Purba dan Datu Parulas Girsang

Dari buku Marga2 Batak karangan Drs Richard Sinaga mengenai marga PURBA.
Kita hanya mengenal marga Purba anak Toga Simamora. Kemudian katanya ada Purba anak Tuan Sorbadijae dari isteri kedua. Agar lebih jelas Purba anak Sorbadijae (Generasi ke 4 dari SiRajaBatak) adalah generasi ke 5 dari SiRaja Batak dan Purba dari Toga Simamora adalah generasi ke 7. Purba anak Tuan Sorbadijae ini mempunyai anak SIBORO generasi ke 6, sedang Purba Simamora menurut buku Batara Sangti ada juga menurunkan marga Siboro generasi ke 12. Nama Raja Parultop Purba yang menjadi leluhur Purba di Simalungun itu adalah generasi ke 9. Juga dalam buku Richard Sinaga ini di campurbaurkan dengan Datu Parulas anak Girsang generasi ke 5 dari Lumbantoruan (Anak Parhudatar generasi ke 4) atau generasi ke 13 dari SiRaja Batak.
NOTE : Seharusnya Datu Parulas (generasi ke 13 )anak Girsang dari Sihombing Lumbantoruan bukan person yang sama dengan Raja Parultop <== Raja Langit <== Gr Tentangniaji <== Sigulangbatu <== Purba <== Simamora. ( Raja Parultop generasi ke 11 ).
Kenyataan yang ada memang marga Girsang ada beberapa gabungan yang terdiri dari Sihombing Lumbantoruan, Purba, dan sisa2 tentera Jawa dalam Ekspedisi Pamalayu jilid II.
Sihombing ==> Lumbantoruan ==> Hariara ==> Raja Sipendek ==> Namora Muningan ==> Amparhudatar ==> Girsang.
Girsang dengan isteri pertama br Sianturi tetap di Nagasaribu dan Sitappurung, dari isteri kedua Br Manik melahirkan Datu Parulas atau Raja Ursa di Lehu Dairi.

Rabu, 28 Maret 2012

Rapot ni angka Pidong.

  1. RAPOT NI ANGKA PIDONG

  2. oleh Ama NiHasian SiMatupang pada 28 Maret 2012 pukul 15:52 ·
  3. Pidong Patiaraja do raja ni sandok nasa pidong, didok sijolo-jolo tubu, dung i pidong Imbulubuntal do paidua.
  4. Asa ro ma sahali Amporik manopot pidong Patiaraja, didok ma hatana songon on: “Asi ma roham di ahu, ale rajanami, asa bahen ma ahu dohot raja Sitimbang uhum di rapot na di jolom”.
  5.  
  6. Dung i didok pidong Imbulubuntal ma mangalusi Amporik i : “ai aha do uhum na ture di ula ho, umbahen na hum roham ro tu jolonami mangido tohonan na sai balga?”
  7.  
  8. Alus ni Amporik i : ”Olo da rajanami, paboaonku ma pangalahona. Ia saluhutna hami nanirajaanmi, ingkon marhudali tanganna do, asa adong dapotsa panganonna. Ba ianggo ahu rajanami, so sijalo sisip ahu nian manang si ula sihataon, ai sai jolma do mangula sipanganonhu. Manang boa pe bolak ni hauma ni halak, hauma ni namora pe manang na sangap, tung so jadi do i gotilonna, nda ingkon ahu jumolo matumona”, ninna.
  9. Dung i didok pidong Patiaraja ma tu Amporik i :”nunga didok ho naung didok mi. Beha ia hahuranganmu, adong do diboto ho?”
  10.  
  11. Alus ni Amporik i : ”Ndang adong ale rajanami ba aha ma hahuranganhu?”
  12. Dung i didok pidong Patiaraja i ma muse : ”Antong molo songon i, di rapot pardomuanta naro ma nialusan hatam i, mulak ma jolo ho. Dung pe salpu pitu ari on ro ma ho mangulahi, ai disi ma rapot i”, ninna.
  13.  
  14. Ia dung songon i panghataion nasida, disuru pidong Patiaraja ma naposona martingting tu nasa ragam ni pidong, asa marpungu tu jolona dung salpu pitu ari on, unang so ro be di ari naung binuhulna i. Dung salpu antong pitu ari, ro be ma nasa pidong, mandapothon pidong Patiaraja. Tung mansai torop do nasida marpungu tu parrapotan i.
  15. Ia dung pungu nasida di parrapotan i, mangkuling ma pidong Imbulubuntal manungkun pidong Patiaraja, ninna ma : ”Ba nunga domu hita sude dison ale rajanami, dia ma natadomuhon dia ma na tarapothon?”
  16.  
  17. Dung i didok pidong Patiaraja i ma mangalusi : ”Olo da, ianggo na tarapothon, on do, na ro do raja ni Amporik manopot ahu mangido naeng pabangkitonta ibana gabe raja panimbang di rapotta. Ba ima nuaeng na hupartimbangkon tu hamu sudena, manang na oloan do pangidoanna i manang ndang”, ninna.
  18.  
  19. Dung i mangkuling ma pidong Araroma, ninna ma : ”Tangan do bothon da rajanami, ujungna jari-jari. Husomba ma hamu rajanami, hatangku ma marsantabi. Ba ia ho Amporik, dia ma hasurunganmu sian hamion, umbahen na mangido gabe raja panimbang ho di rapot on?” ninna.
  20.  
  21. “Ianggo i, ninna Amporik mangalusi, adong do hasurunganhu sian hamu sude. Ianggo hamu ingkon marhudali tangan do hamu mangula asa adong panganonmuna, ingkon naniulamuna do asa adong daionmuna. Alai ianggo ahu do, jolma i do loja mangulai haumana, ba ahu do bosuran mangallangi. Manang boha pe bolak ni hauma ni halak di tur manang di saba, hauma ni namora pe i manang hauma nia nasangap, tung so jadi do i buatonna, anggo so ahu jomolo matumona. Ba, dang hasurunganhu dope i sian hamu sudena? Ima da antong alana umbahen na barani ahu mangido masuk gabe raja panimbang di rapot on. Asi ma roha ni rajanta, sai di pasiat ma pangidoanki”, ninna.
  22.  
  23. Alai di dok Araroma i ma muse : ”Nunga i ma lae, so diboto ho magom. Ho ma sipanihus, ho ma sipanangko, sipangan na so na niulana. Holan natinangko do hangoluanmu. Inang daba amang, songon i do pangalahom, tung barani do homangido masuk naeng gabe raja panimbang di rapot on? sombanghu ma di ho, unang nunuti be hatami, paso ma i!”, ninna.
  24.  
  25. Dung songon i muruk ma Amporik i, gabe masisonggahan ma nasida dohot Araroma i.
  26. Ia dung leleng nasida na masisonggahan i, mangkuling ma pidong Imbulubuntal, paidua ni pidong Patiaraja, ninna ma : ”Sae ma i ale, unang be masisonggahan hamu, ai ndada i umbahen sidungna. Boti ma i, unang be sai marbadai hamu. Ia ho ale Amporik, tung na so boi do ho raja, ai tutu do ho panangko, tutu dohot panihus. Sai dipangido roham do dao mata ni nampuna eme i, asa boi emena i tangkoonmu. Nasai torop hamu saripe, sai holan na marhanalomhon natinangko do dohot nasinisipan. Ba tung na so bahenon do panangko gabe raja, ai ianggo raja, mangaramoti do i diugasan ni donganna” ninna.
  27.  
  28. Dung i sip ma Amporik i dang adong be didok agiaha.
  29. Dungi didok pidong Imbulubuntal ima tu napungu di parrapotan i : ‘Ia adong sian hamu angka dongan na naeng mandok sidohononna, manang paboahon pangidoanna tu rajanta, ba, boi do paluaonna nonangna, asa ditangihon juara natorop na liat na lolo on” ninna.
  30.  
  31. Jadi mangkulingma Araroma, didokma hatana, ninna ma : ”Ianggo ahu ale rajanami, tama ma ahu nian pabangkitonmuna, asa gabe dohot ahu raja panimbangi diloloanta. Ima pangidoanku”.
  32. “Ba, molo songon i, paboa ma dalanna, manang na dia do alanna umbahen na hum roham mangido harajaon nasai balga diloloan ni rapot on”, ninna pidong Imbulubuntal manungkun.
  33.  
  34. Dung i didok Araroma i ma mangalusi : ”Ummalo do ahu marhata sian angka dongan on saluhutna. Huboto do pasuman soara ni Amporik, soara ni Lote, soara ni talektek, soara ni Binsakbinsak, soara ni Anduhur dohot soara ni angka na asing pe. Ba, ima hamaloonku dohot harudunganku sian angka dongan, umbahen na barani ahu mangungkaphon pangidoanku, asa masuk ahu nian gabe raja panimbang di rapotta”, ninna.
  35.  
  36. Dung i ninna pidong Imbulubuntal mangalusi hata na i : ”Apala hatami ma tinimbang, umbaen na so boi ho pampeon gabe raja, ai tung pangansi do ho. Ai molo diida ho Amporik ba dibahen ho ma soaram songon soara ni Amporik, gabe dirimpu ma ho donganna, dipajonok Amporik i tu ho. Hape nung jonok, ditangkup ho ma i laos dipanganho, ia adong lobi-lobim na so suda di panganho, diraishon ho ma i tu sanggar. Ia mangkuling Lote dibege ho dibahen ho soaram songon soara ni Lote, ia nung jonok Lote i tu ho, ditangkup ho ma i laos dipangan ho, ia adong lobi-lobim na so suda dipangan ho, ba diraishon ho ma i tu sanggar. Sai songon i ma tutu dibahenho soaram i mangago angka naginoaranmi. Ala ni i ingkon sipaduruan do ho, ai hatam hata dongan, ia roham roha mangago. Dang diboto ho antong sapata ni pambahenanmi naung manginona tu ho. Ai sai tolu do piram, ba sai matua padua-dua do o. Sapata ni angka na jinahatan mi ma i namangisombut tu ho. Asa tung sipaduruon doho. Ima hata tuho”, ninna.
  37.  
  38. Ia mangkuling Lote, didok ma : ”Ianggo ahu nian ale angka rajanami, tama do ahu pabangkiton muna gabe raja panimbang diloloanta on. Alana umbahen na hudok songon i on do manang tudia pe ahu lao, dang adong hea na roa hatangku, ai sai tio do hudok. Nda ture ma ahu nian gabe raja panimbang angkup muna di rapot on?’.
  39.  
  40. Alai dialusi pidong Imbulubuntal ma hata na i, didok ma : “Apala hatami ma ale umbahen ho so boi raja, ai pargabus situtu do ho. Litok do aek simare, sai tio didok ho. Aut tung sura binahen ho gabe raja, ba nang geduk i sai tigor do dohononmu. Nda nungnga guntur banua molo songon i? Asa tung so boi do ho gabe raja. Angkup ni i, adong dope magom apala na umbalga na so diboto ho. Mago do ho dibahen tiur ni dalan. Di bahen halak do dalan balobung bolusonmu, di taon ma sitarihon disi mambuat ho. Ala so manaili ho mamereng manang aha, suruk ma ulum tusi, disongkik ma rungkungmu, pidom ma ho. Dung pe dipapahani porhis dagingmu, asa diboto halak naung mate ho. Tung na so boi do ho pampeon gabe raja, ai pargabus do ho jala na so umboto parmaraan. Paso ma hatam, ima sae hata tuho”, ninna.
  41. Ia dung sae i, mangkulingma talektek, ninna ma : ”Ianggo dirohangku ale angka rajanami, tinggil ni pinggol do harajaon. Dibahen i unang hamu lilu, ahu do na tama gabe raja panimbang diloloanta. Boi do ahu marhuta di topi ni dalan dibahen tinggil ni pinggolhu. Otik pe humeres ramba, sai pintor hehe do ahu sian asarhu laho manangkasi namasa. Asa didok rohangku, tama ma ahu pabangkitonmuna, asa dohot ahu raja panimbang di rapotta”, ninna.
  42.  
  43. Dungi mangkuling ma raja i, ima pidong Patiaraja, didok ma tu talaektek i : ”Tung ho ma na so boi raja, alana umbahen na hudok songon i, tangihon ma unang songon na so mardalan hata niba ditonga-tonga lobuan na godang. Tutu do nian olo ho marhuta dilambung ni dalan, alai atik pe songon i, tung parbiar situtu do ho. Na o musu pe mamolus di dalan i, sai pintor dihunti ho do rerem, ganup tongkin do ho laho bungkas. Tutu do na tinggil pinggolmu, ndada soadahononhon i, alai tinggil ni pinggolmi ma mangago ho. Ba tung boi ma parbungkas-bungkas gabe raja?. Sombangku ma di ho, unang be sai nunuti hatam i, sae ma i !”, ninna.
  44.  
  45. Dungi didok Ambaroba ma pangidoanna, ninna ma : ”Ahu do nian tama bahenon gabe raja, ai natutu do na nidok ni harajaon. Alana umbahen na hudok songon i, on do. Manang tudia pe ahu laho, sai bik-bik do hudok. Ba, ulos ni ise ma tutu na so ra mabik-bik? Jadi ala parhata na tingkos ahu, didok rohangku, umbahen na barani ahu mangido asa pabangkitonmuna ahu gabe raja”, ninna.
  46.  
  47. Dialusi pidong Patiaraja ma hatana i, ninna ma : “Ho pe ale, tung na so boi do ho gabe raja , ai so doboto ho ujung ni na nidok mu. Ai nang apala naimbaru ulos ni halak, tung nambura sidung pe ditonun, sai namabikbik do i didok ho. Aut sura binahen ho gabe raja, nda dohot ma nadenggan i dohononmu na roa ? Palias ma hatam tung na so boi do ho gabe raja, ima sae ni hata tu ho”.
  48.  
  49. Ro ma muse pidong Siburuk, didok ma hatana : “Ahu ma nian ale angka rajanami pampeonmu gabe raja. Alana umbahenna barani ahu mandok songon i, on do : ”Manang tudia pe ahu laho sai holan na gukguk do hudok. Ba sude do hita sai holan na gukguk do pangidoanna. Angkup ni i huhutna, ubat ni hadatuon pe, di ahu do, ai malo do ahu mambaen dampol tongosan. On pe, ture ma dirohangku pampeonmuna ahu gabe raja. Ima pangidoanhu”.
  50.  
  51. Dung i dialusi pidong Patiarajama hatana i, ninna ma : “Unag songon na so nialusan hata, tangihon ma nahudok on. Tung na so bolas do ho raja, ai nang longa hudon ni partuaek, sai gukguk do didok ho, ba tung natingkos ma i? Angkup ni i, usat ni hadatuon ditaringoti ho, molo ho nimmu mambahen dampol tongosan, dang tutu i. Alai umbahen na hudok so situtu i on do ; Disi ho tinutung, pintor angkagetem do sibukmu, malala dohot ate-atem. Asa dang boi ho raja. Unang pangasahon hapistaranmu tu hami on. Pasonang ma roham, hadatuonmi ma datdati. Ia ditipulhon halak pat ni anakkonmi ba ima padampol-dampol”, ninna.
  52.  
  53. Dung i mangkuling ma Leangleangmandi, didok ma hatana : “Ahu do nian tama bahenon gabe raja. Alana umbahen na hum rohangku mandok songon i, on do : Neang ni daging do dohot hipas ni pat sibahen harajaon. Ba ahu do na humipas, ai holan dibagasan satongkin do nunga boi ahu sahat tu nadao binahen ni hahipasonhu. Dung i sudena angka na naeng mangido harajaon, luhutna do i ditorungku. Jotjot do hubahentu angka na rotakku, so pola tung manang aha didok tu ahu. Gari angka jolma i tahe, jotjot do hurotahi sipanganonna, dohot jabuna jotjot do hu ingani so pola tung dia didok tu ahu. Nda tama manian ahu gabe raja? Ima dialusi raja i!”, ninna.
  54.  
  55. Dung i dialusi pidong Patiaraja ma hatana i, ninna ma : ”Ndang sialusan nian hatami, ai na songon alogo do ho. Laho tu dolok so aha na nialapmu, maringkat ho tu toruan so aha tinaruhonmu, dang na hainganan ho huta ai na simaon do patmu. Ba tung boi ma raja na so piga hali mangingani huta? Alai angkup ni i, so diboto ho huhut na maila, ai dohot do narotakmu dipangasahon ho, tung sitongka do i di harajaon. Ipe, sotung hirim roham, tung na so boi do ho raja, ima ingot”, ninna.
  56.  
  57. Dung i ro ma Sitapitapi, didok ma hatana : ”Manomba ujung do ahu rajanami, manomba huhuasi. Anggo siat pangidoan, ahu ma nian patampilonmuna, asa dohot ahu gabe raja panimbang di rapotta”, ninna.
  58. Paboa ma dalanna umbahen na didokho pangidoanmu songon i”, ninna pidong Patiarajama manungkun.
  59. “Anggo i, da rajanami, paboaon ma tutu”, ninna Sitapitapi i mangalusi. ”Umbahen margoar pe ahu Sitapitapi, ala ni malongku do mangkuling, binahen ni pandengku do mangkatai. Ba harajaon pe, dirohangku, hamaloan mangkuling do dohot hapandean mangkatai, asa boi ulaon. Ima umbahen na hupangido pabangkitonmuna ahu gabe raja panimbang”, ninna.
  60.  
  61. Dung i didok pidong Patiaraja ma mangalusi hatana i : ”Beha, ia hahuranganmu, adong do diboto ho?”, ninna.
  62. “Tung na so adong do hahuranganhu, ale rajanami; holan na so raja i do ahu, rajanami, sai asi ma roham, tung unang ahu paujat di pangidoanki ninna Sitapitapi i mangalusi.
  63.  
  64. Alai didok pidong Patiarajai ma tu ibana: ”Ndang boi ho ale bahenon gabe raja, ai so diboto ho hahuranganmu. Tutu do nagortip ho mangkuling, pola do umpama ni na deba ho. Molo adong anakkon ni halak na mateptephu mangkatai, didok natorasna do tusi : Aa, magartiphu do ho mangkuling, Sitapitapi do ho mangkatai, ndada na iran dois ni bibirmon”, ninna. Asa ndada na ture halak magartiphu mangkatai. Alai angkup ni i na pande ho nimmu mangkatai, hape, apala ho ma na umoto ; Denggan do nian patmu duansa, alai sai mangkatengkat do ho mardalan di tano i hinorhon ni otom, ai sai dirimpu ho do, dumokdok ho sian tano on, sai didok roham do, marongrong tano on degehononmu molo duansa pat mi ojakkononmu. Nda asing ma haotoonmu, ai tu dangka ni hau ho songgop duansa do patmi di ojakhon ho; alai tu tano ho mardalan, mellakhellak patmu dibahen ho, so na mahua i nian? Ba tung na so boi do ho raja bahenon, ai nda na manggunturi iba di na nirajaan i, molo pangkiton halak na oto gabe raja, na so umboto manimbang manang aha? Ipe paso ma roham, unang be datdati hatam i, ndada talmis ni pangkuling sibahen harajaon”, ninna.
  65.  
  66. Ia mangkuling ma Anduhur, disorohon ma hatana, ninna ma : ”Ahu ma nian, ale rajanami, pabangkithamu gabe raja, asa bolas ahu manimbangi diloloanta uju marrapot songon on. Alai umbahen na hudok songon i, on do ; Manang tudia pe ahu laho, sai holan natutu do hudok, so olo ahu mandok na so tutu. Ba harajaon pe dirohangku, nang hata timbangan, sai holan situtu do jinalahan. Asa anggo siat do pangidoan, tung bahen hamu ma ahu gabe raja!” ninna.
  67.  
  68. Alai didok pidong Patiaraja ma manglusi : “Ndang boi ho, ale, gabe raja, ai na songon Lote i do ho. Ia Lote, sai tio do sude didok, litok pe Aek Simare, maradu songon purik idaon, sai tong do i tio ninna. Apala suman do ho tusi. Alai umbahen na hudok songon i on do ; Jotjot do pilit barita ni paronan di paboa, jotjot do so tingkos namasa di hatahon, hape, sai holan na tutu do i didok ho. Sintong do nian na didokmi, sai situtu do na niluluan, tingkos na jinalahan, alai anggo tung dohot do napilit i sai tutu dohonon, nda nunga guntur banua? Asa, i ma umbahen na hudok, na so bolas do ho bahenon gabe raja.
  69.  
  70. Ala ni na so tingkos i jotjot hatam, manginona do i tu ho, ai sai tartolu do piram, jotjot do i dua diporpori ho, ba tung sipata do holan sada. Gabus i do na mangisombut tu ho. Umbahen na olo ho maningkot, disurukkon ho ulum tu solot-solot, asa mate ho. Asa tung na so boi do ho gabe raja. I ma ingot, sae hata tuho”, ninna.
  71. Ro ma muse Silogologo, didok ma hatana : “Ahu ma nian tama bahenon gabe raja, ai holan tortorhu do hupangsahon, tuk do panganonku,” ninna.
  72.  
  73. Dialusi Imbulubuntal hatana i dodok ma : “Paso ma da sangkap mi. Tung na so boi do ho gabe raja. Nda hamaloon manortor harajaon. Tutu nian lomo do roha marnida halak na malo manortor. Alai ianggo ho, tung ala ni panortoronmu ma mangago ho. Ditortori ho do satua, lalap ma i paidaida panortoronmu, dung i manigor manihus ma ho tutoru laho manoro asa adong panganonmu. Dirimpu ho ma sipata naung lalap satua marnida tortormu, ditahop ho ma i, hape napa ni horbo do. Sap narotak ma pamanganmu habang manggarpasi. Paso ma pangidoanmi”
  74.  
  75. Mangkuling ma muse Lalisilopak, didok ma hatana : ”Ahu do nian tama raja pabangkitonmuna, ai manang sadia pe torop ni jolma mamahan manuk, ba ahu do mahapan mangan manuk, so na hutuhor i, so na hupangido, guru rohangku do mambuat i. Nda tama ma ahu bahenon gabe raja?” ninna.
  76.  
  77. Alai pintor didok pidong Patiarajama mangalusi hatana i : ”Apala tung ho ma sada, na so boi raja, ai panangko doho, pamangus do ho, pangalaum do ho, ndada sipujion ho di na binahen mi, ai sai diburai halak do ho, ai pintor tarhiap do manuk dibahen ho. Ala ni hajahatonmi ma umbahen na so boi ho gabe raja. Aut bahenon ho gabe raja, nda sude ma hami on palengseonmu? Ai gari manuk, ugasan ni jolma manisia, sun dipangani ho, ba lam beha ma hami bahenonmu, tung sura pinabangkit ho gabe raja, na mago ma hami pasudaonmu? Palias ma hatam, tung na so bolas do ho gabe raja bahenon,” ninna.
  78.  
  79. Dung i ro ma muse Lalipiuan, dipagogo ma soarana mandok : ”aha do hinataanmuna, umbahen na sai simaon hamu sude? Ai aha do haraja on, ndada habisuhon, ndada hagogoon dohot hagabeon? Anggo toho do songon na hudok i, ba luhut doi di ahu, ahu ma raja, ai ditorungku do hamu sude. Paboa sintong na hudok i, dao dope ahu mamolus, nunga monjap hamu sude ditorungku, ala ni biar muna mida ahu. Ba, dang tama dope ahu bahenon muna gabe raja?” ninna.
  80. Dung i didok pidong Patiaraja ma mangalusi hatana i : “Tutu do, diulahon ho do nasa hajahatonmu, alai apala ala ni i ma umbahen na so boi ho raja, ai luhut do musum, so adong agia ise donganmu. Mabiar do iba mida ulok, atik beha di turbing iba. Songon i ma ho, luhut mabiar mida ho, ala ni jahatmu. Asa sihampir gabe gambir do ho, tandiang gabe toras; tudia pe ho so tampil, tu aha pe so bolas; songon halakhalak na tarpunjung do ho, songon tandiang na hapuloan; naung pinaduru do ho. So adong na mangebati hutam. Ala ni jatamu antong. Di tongan dalan do mamolus, so sude do digomahi ho dohot na so sipanganon di papangani ho; tarida do huhut jahatmu sian inganan mu, ai sai tu sapsap batu na so hasigean do ho marhuta. Tungkap pe ho, soada na manogu; marsahit pe ho, so adong na mandaoni ; haudanan pe ho, soada na marsaongi; hagolapan pe ho, so adong na mangalehon sulusulu; mate pe ho, so adong na mananom ho, jadi suda ma bangkem dipangani porhis. So dihilala ho sapata ni angka na jinahatan mi, ai lobi do nian sipata tolu piram, alai sai holan dua do na hasea. Anakkonmu pe, sai holan na hisapan do, alai jotjotan do i mate sollopon, gabe balik parbilean ni deba ro manggulut juhut na niradem, angka na jinahat mi. Alai atik pe songon i, laos so diboto ho do mamilangi na binahen ni Debata tu ho. Ipe, ala ni hajahaton mu, tung na so boi do ho raja, ai molo raja iba, ingkon saor do tu na torop, alai anggo ho, luhut do halak mabiar mida ho”, ninna.
  81.  
  82. Alai didok Lalipiuan i ma : ”Aa, unang godang hatahatam tu ahu, beta ma hita na dua jolo marsiadu habang dompak langit an!. Molo ho tumimbo habang tu aoangaoang i, ba ho ma tutu raja; alai anggo ahu do annon tumimbo, dumao dompak langit, ba ahu ma tutu raja”, ninna.
  83.  
  84. Dung i marsak ma roha ni pidong Patiaraja umbege hatana i, ai nunga diboto ibana, tung na so taralosa do i marsiadu habang. Alai atik pe songoni didok ma : ”Ndang daba i uhum, ndada bolon ni bitis pangasahononhon dohot tombol ni botohon. Jotjot do humipas hatoban sian namora, jotjotan do i gumogo mamorsan si porsan on, alai sai raja i do raja, hatoban i do hatoban. Asa ndada oloanku i hatami”, ninna.
  85.  
  86. Alai ninna Lalipiuan i ma muse : ”Ndang songon i, ingkon beta do; unang be sai nonang ganjangi tu ahu”.
  87. Dungi lam marsak ma roha ni pidong Patiaraja umbege hatana i. Alai ro ma sibarung, dipajonok ma tu lambung ni pidong Patiaraja, dihusuphon ma nanget : “Unang pola marsak roham, ale rajanami, ba molo marsiadu habang ninna, oloi unang mabiar ho. Dongkon ma dipalojo ibana habang tu ginjang, asa jolo loja ibana. Ia dung loja ibana annon ndang hanangkohansa be tu ginjang, mijur ma ibana, asa di na mandok loja ibnana dietong rohanta, disi ma hita borhat, di tanggurungkon pe ho songgop, ahu pe manghabangkon ho tu ginjang, ai haroro ni gogom ma disi. Alai anggo ahu, ihuthononhu ma ibana mijur tu toru. Dung leleng hami ro di toru, ba mijur ma ho sian ginjang, jadi ho ma monang. Songon i pe tabahen, unang pola marsak ho, dongkon ma ibana borhat”, ninna sibarung i.
  88.  
  89. Dung i las ma roha ni pidong Patiaraja i umbege hata ni sibarung i, dung i didok ma tu Lalipiuan i : “Molo sai tole hita nimmu, marsiadu habang ale Lalipiuan, ba tole, pajolo ma habang tu ginjang, huihuthon pe ho sian pudi. Ba molo ho tutu umpudi annon mulak tu lobuantaon, homa na monang , ai ima tandana paboa na dumao ho tu ginajang,” ninna.
  90. Dung i pintor maletes ma antong Lalipiuan i digogo ma habang tu ginjang, tung mansai dao do tu aoang aoang i. Alai dung marhira loja ibana di roha ni sibarung, di dok ma tu pidong Patiaraja: “Ro maho ale rajanami tu atas tanggurungkon, asa taihuthon ibana tu ginjang”, ninna. Dung i laho ma pidong Patiaraja i tu tanggurung ni sibarung i, adung i dihabanghon sibarung i ma ibana tu ginjang.
  91.  
  92. Ia Lalipiuan i, nunga sai ngolngolan ibana paima-imahon di ginjang, matua so adong diida ro pidong Patiaraja sian toru. Jadi dung dang tartaonsa be lojana na habang i mijur ma ibana.
  93.  
  94. Alai di nalaho mijur i ibana, pajumpang ma ibana dohot sibarung, na mamboan pidong Patiaraja i. Dung i disungkun sibarung ima Lalipiuan i. “Ndang adong dope ibana ro tu ginjang on,” ninan Lalipiuan i mangalusi.
  95. Hape nunga disiluhon pidong Patiaraja i habang tu ginjang sian tanggurung ni sibarung i, so pamotoan ni Lalipiuan i, gabe dumao ma ibana muse tu ginjang. Ianggo sibarung i diihuthon ma Lalipiuan i mijur tu toru. Dung pe adong lobi sangombas nasida di toru, asa mijur muse pidong paitaraja i sian ginjang.
  96.  
  97. Dung i muruk ma Lalipiuan i, didok ma: “Na so uhum do na binahenmi, ale sibarung, ai manjalo sisip do ho sian pidong Patiaraja. Ho do mamboan i tu ginjang umbahen na gabe ibana monang”, ninna.
  98. Alai didok sibarung i ma mangalusi: “Ndang adong tutu ahu manjalo sisip sian raja i. Alai molo so porsea ho di na hudok i, manang dia gana sibahen namate, bahen, asa hutolon”, ninna.
  99.  
  100. Dung i didok Lalipiuan i ma muse: “Manang na adong dijalo ho sisipi sian ibana manang na soada, ho ma sipabotoboto i, alai sandok sala do ho disi, ai diurupi ho alongku manaluhon ahu, siuhumon do ho”, ninna.
  101. “Ndang hea songon i uhum, sala iba hape molo niurupan na ro manjalo tu iba. Alai molo tung adong patik ni ompunta, na mandok, siuhumon do iba molo niurupan dongan, nioloan raja, ba paboa asa hubege”, ninna sibarung i mangalusi.
  102. Dung i didok Lalipiuan i ma: “Anggo songon i do, dang olo ahu marraja tu pidong Patiaraja, rohamu ma disi molo pasangaponmu ibana. Tung na so huoloi do marraja tusi, ai so aha pangasahononna tu ahu”, ninna.
  103.  
  104. Alai didok pidong Patiaraja i ma tu ibana: “Hudok hian do tu ho, ala ni jahatmu sipaduruon do ho. Dang pola dope nian hupaduru hami ho, alai nunga sai naeng ho huroha tarpulik, ba roham do, laho ho!” ninna.
  105. Dung i marmurukmuruk ma Lalipiuan i laho, ditogihon ma donganna: Lalisilopak, Silogologo dohot Leang-leang, marpadan ma nasida naopat mandok ; na so jadi nasida marraja tu pidong Patiaraja.