Kutipan dari lembar acara Partangiangan Borsak Mangatasi Pematang Siantar 13 Oktober 2013.
ASAL USUL PARTANGIANGAN NABABAN
Toga
Sihombing memiliki empat orang anak yaitu Borsak Jungjungan marga
Silaban, Borsak Sirumonggur marga Lumbantoruan, Borsak Mangatasi marga
Nababan dan Borsak Binbinan marga Hutasoit.
Mereka
berdomisili di Tipang sebuah daerah dipantai Selatan Danau Toba pada
tanah pesisir yang sempit dikelilingi pebukitan dan lembah menghadap
Danau Toba.
Keluarga Sihombing cepat berlipat
ganda di Tipang mengakibatkan daerah pertanian terasa kurang maka
keturunan Toga Sihombing mencari pemukiman baru ke Dataran tinggi
Humbang.
Borsak Mangatasi
memperanakkan anak tunggal dalam empat generasi yaitu : SIANTAR JULU
yang memperanakkan SIANTAR JAE yang memperanakkan SISOGOSOGO yang
kemudian memperanakkan Op DOMI RAJA.
Dalam generasi Op Domi raja baru memiliki anak dua yaitu SANDAR NAGODANG dan TUAN SIRUMONGGUR dan seorang boru.
Awalnya
Op Domi Raja membuka perkampungan di Sipultak lalu pidah ke Balige dan
kemudian kembali ke Sipultak dan anak2nya membuka perkampungan masing2
Sandar Nagodang di Lumban Patik dan Tuan Sirumonggur di Sitabotabo.
Kemudian keturunan mereka berserak ke Nagasaribu - Lintongnihuta, Butar
Toruan ( Lumban Tonga-tonga, Paniaran dan Motung ), Sipultak sekitarnya,
Sitabotabo sekitarnya, Hitetano - Tobasa Habinsaran dan lalu berserak
keberbagai penjuru Indonesia dan dunia.
Para
kakek moyang kita adalah manusia yang perkasa dan raja parhata dan
Datubolon yang gagah berani. Menjadi seorang datu tentu belajar banyak
ilmu termsaul ilmu hitam yang tentu memerlukan tumbal. Mereka sering
saling bertanding hingga suatau saat membunuh saudaranya sendiri. Dan
salah satu yang tertuduh Op Raja Mangambit Tua terpaksa lari ke Hitetano
menghindari pembalasan dendam. Sebelum ia melarikan diri maka oleh
ibunya telah diberikan pusaka piso halasan dan hujur ( tombak ). Sebelum
ke Hitetano dia sempat tinggal di Balige dan kawin dengan boru
Simanjuntak. Keturunannya banyak dijumpai di Balige dan Hitetano.
Dikemudian
hari banyak keturunan Nababan ini selalu gagal dalam pendidikan dan
cita2 dan merupakan hal yang aneh kenapa seperti itu...sebabnya adalah
pomparan Nababan sangat kurang kesatuan, kasih, bahkan sering terjadi
perselisihan dan permusuhan, hingga akhirnya menciptakan sebutan Nababan
Dolok dan Nababan Toruan.
Dikemudian hari hal ini menjadi pemikiran para orangtua dengan melihat pomparan Toga Sihombing seperti :
1. Kemajuan dalam bidang Pendidikan :
Kemajuan
haha-anggi seperti, F Silaban - arsitek dari Silaban. F Sihombing, DR
TS Sihombing, Bupati Julianus Sihombing dari Lumbantoruan. DR Justin
Sihombing dan Marxinius Hutasoit dari Hutasoit. Dari marga Nababan saat
itu sudah ada yang dibangku pendidikan dan sudah ada guru seperti Pdt
Markadim Nababan, Nahum Nababan ( perawat ), Guru2 : Jonathan Nababan, W
Nababan - Partabas, Abidan Nababan, Asta Nababan dan beberapa orang
yangsedang kuliah : SAE Nababan dan Ninggor Jati Nababan.
Keadaan
marga Nababan hingga tahun 1955 baru tahap pendidikan SLTA dan bila ke
perguruan tinggi selalu mengalami hambatan dan kegagalan
2. Hagabeon :
Dari jumlah pomparan Marga Nababan saat itu jauh kurangnya dengan pomparan Toga Sihombing yang lain
3. Hasadaon :
Amat
menyedihkan, karena sukar diperoleh kesatuan pikiran dan kesepakatan,
sering terjadi perselisihan bahkan sampai berperkara di pengadilan
4. Hamoraon :
Keluarga Nababan jauh ketinggalan dibandingkan haha-anggi dan marga2 lain
Pembicaraan
tetntang hal2 diatas sering terjadi disetiap ada kesempatan bertemu
dimana saja dikalangan marga Nababan dan mengakibatkan tanda tanya pada
setiap pomparan Nababan.
Maka pada suatu saat
Onan ( pekan hari Selasa ) di Siborongborong awal Maret 1955 beberapa
orang yang rindu hal2 diatas penetua2 marga Nababan seperti Mantri
Petrus Nababan, Hampung Sabam Nababan, dll berkumpul dirumah toko St
Theopuhulus Nababan gelar Sijabu-jabu. Mereka menelusuri sudah sampai
taraf mana keadaan kemajuan marga Nababan saat itu. Pembicaraan ini
menjadi topik umum di pomparan Nababan dimana saja.
Akhirnya
disertai semangat, tekad dilandasi kepercayaan pada Tuhan, maka
terciptalah kesepakatan dan mufakat pada tahun 1955 tersebut dan yang
menjadi inspirasi mereka saat itu adalah dari kitab suci Alkitab yaitu
Kejadian 30 : 10 - 11, Filipi 2 : 2 - 3, Galatia 4 : 6.
Sebelum
tanggal 13 Oktober 1955 mereka mengumpulkan beberapa orangtua secara
resmi dengan singkat kata dalam pertemuan itu mereka membuat suatu
keputusan menyepakati suatu rumusan yang baik yang akan mereka tempuh
dan dilaksanakan berdasarkan kepercayaan pada Tuhan untuk :
1.
Memohon kepada Allah Bapa melaui Tuhan Jesus agar segala DOSA
nenekmoyang marga Nababan jangan dibalas atau diperhitungkan kepada
pomparan Nababan, dan agar segala dosa keturunan Nababan diampuni Tuhan
Allah dalam p[enebusan dan penyelamatan Jesus Kristus.
2.
Memohon kepada Tuhan yang maha pengasih dan penyayang agar memberkati
keturunan Nababan agar diberkati danbertambah-tambah pomparanya sehat
walafiat dimana saja.
3. Memohon kepada Tuhan
yang maha pengasih dan penyayang agar meganugerahkan kepada keturunan
Nababan pikiran dan hati yang baik supaya sehati sepikir dalam usaha
yang baik, menghindari perselisihan, membina dan memelihara kasih sayang
sesama keturunan Nababan dan terhadap sesama bangsa Indonesia dan
sesama manusia
4. Memohon kepada Tuhan yang maha
pengasih dan penyayang agar menganugerahkan kepada keturunan Nababan
kepandaian, kearifan, dan Hikmat dari Tuhan Allah dan kemajuan dalam
iman, pengetahuan, pekerjaan, usaha dan jabatan
5.
Memohon kepada Tuhan yang maha pengasih dan penyayang agar
menganugerahkan kepada keturunan Nababan pekerjaan dan penghasilan yang
berlimpah, dan berusaha memakai anugerah itu sesuai kehendak Tuhan
menjadi pujian dan kemuliaan Tuhan
Maka
setelah dibentuk Panitia yang Ketua : St Theophulus Nababan gelar
Sijabujabu terselenggaralah PARTANGIANAGN POMPARAN NI BORSAK MANGATASI
NABABAN dohot BORUNA DIADAKAN PADA HARI KAMIS 13 OKTOBER 1955 BERTEMPAT
DI ONAN SIBORONGBORONG.
Kegiatan ini berlansung dengan baik dan sukses dan berkesinambungan setiap tahun bagi pomparan Nababan ditempat mana saja.
Sejak
dilakukannya Partangianagn dikalangan marga Nababan maka perlahan-lahan
pomparan Nababan telah merasakan kemajuan, pendidikan, hasadaon,
hagabeon, hamoraon mengejar haha-angginya pomparan Toga Sihombing,
bahkan pada saat ini sudah banyak sarjana2 S1, S2 dan S3 dan Professor.
Demikianlah berita ini disampaikan, kurang lebihnya kami monon maaf
EDIT by : Op Christo Ir David Spener Sihombing, Ketua Umum Borsak Sirumonggur Kota Pematang Siantar-Sekitarnya selaku undangan dan memberikan kata sambutan atas nama Toga Sihombing
Pematang Siantar 13 Oktober 2013
Referensi
: Buku Acara Partangiangan Parsadaan Borsak Mangatasi 13 Oktober 2013
ke 58 Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Batubara, Asahan,
Kota Kisaran.